Gelombang Panas di India Pecahkan Rekor, Bisa Masak Telur Tanpa Kompor

22 Mei 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelombang panas di India. Foto: Ajay Verma via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gelombang panas di India. Foto: Ajay Verma via Reuters
ADVERTISEMENT
Gelombang panas yang melanda India memecahkan rekor baru dengan suhu mencapai 49,2 derajat Celsius di New Delhi, India. Dengan suhu tersebut, orang bisa memasak telur di penggorengan tanpa menggunakan kompor.
ADVERTISEMENT
Pusat Sains dan Lingkungan mengatakan bahwa gelombang panas awal tahun ini telah memengaruhi sekitar 15 negara bagian, termasuk negara bagian Himachal Pradesh di utara India.
Naresh Kumar, seorang ilmuwan senior di Departemen Meteorologi India (IMD) mengaitkan gelombang panas India dengan faktor atmosfer lokal. Pertama karena sedikitnya curah hujan pra-musim di India barat dan utara. Kedua, antisiklon juga menyebabkan cuaca panas dan kering di beberapa bagian India barat pada Maret 2022.
Selain faktor atmosfer, pemanasan global ikut andil besar terhadap gelombang panas yang terjadi di India, menurut Roxy Mathew Koll selaku ilmuwan iklim di Institut Meteorologis Tropis India.
Suasana saat gelombang panas di Jacobabad, Sindh, Pakistan. Foto: Aamir Qureshi/AFP
ADVERTISEMENT
Lonjakan suhu yang tak terduga ini telah memengaruhi panen gandum para petani dan berdampak pada pasokan gandum global karena diperparah dengan perang antara Rusia dan Ukraina.
Pada awal Mei 2022, Perdana Menteri India Narendra Modi meminta pejabat negara bagian untuk membuat rencana mengurangi dampak panas akibat suhu naik lebih cepat dari biasanya.
Suhu rata-rata bulan ini menjadi yang tertinggi dalam 122 tahun terakhir, mencapai 49,2 derajat Celsius. Dengan suhu tersebut, orang bisa memasak telur tanpa menggunakan kompor, seperti yang pernah dilakukan seorang wanita pada 2016 ketika suhu di India mencapai 46 derajat Celsius.
Para pejabat India telah mengimbau warganya untuk melakukan tindakan pencegahan karena suhu akan tetap tinggi hingga beberapa hari atau minggu ke depan. Gelombang panas dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi kelompok rentan, termasuk bayi, orang tua, dan orang dengan penyakit komorbid atau kronis.
ADVERTISEMENT
"Gelombang panas dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Jika suhu tinggi bahkan di malam hari, tubuh tidak mendapatkan kesempatan untuk memulihkan diri, meningkatkan kemungkinan penyakit dan perawatan medis yang lebih tinggi," kata dr Chandni Singh, peneliti senior di Indian Institute for Human Settlements sekaligus penulis utama di Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Selain berdampak pada kesehatan, gelombang panas di India telah membuat jutaan orang kehilangan mata pencaharian. Panas juga memicu peningkatan permintaan listrik yang menyebabkan pemadaman di banyak negara bagian. Pemerintah India juga kini sedang khawatir kekurangan pasokan batu bara karena penggunaan listrik yang meningkat.
Bagaimanapun, musim panas akan menjadi hari-hari melelahkan bagi masyarakat India. Berbagai upaya telah mereka lakukan untuk mengurangi dampaknya, seperti menjaga air agar tetap dingin dengan menyimpannya di kendi tanah hingga menggosokkan mangga mentah ke tubuh mereka untuk menangkal serangan panas.
ADVERTISEMENT