Gen Kanker Ovarium Anak Perempuan Bisa Turun dari Ayahnya
ADVERTISEMENT
Sebuah hasil studi terbaru menemukan, faktor risiko genetik terkena kanker ovarium pada seorang anak perempuan bisa diturunkan oleh ayahnya.
ADVERTISEMENT
Dengan melihat pola kanker di dalam sejumlah keluarga, para peneliti studi ini menemukan bahwa perempuan memiliki risiko kanker ovarium lebih tinggi jika nenek dari pihak ayah mereka menderita penyakit ini.
Mereka menemukan, perempuan yang punya mutasi gen pada kromosom X, yang disebut MAGEC3, terkena kanker ovarium 6,7 tahun lebih awal daripada perempuan yang tak memiliki mutasi gen tersebut.
Di antara sejumlah keluarga yang diteliti dalam ini, usia rata-rata perempuan dengan mutasi gen tersebut ketika terkena kanker ovarium adalah 44 tahun.
Penurunan Gen Anak Perempuan
Dalam ilmu genetika, seorang anak perempuan membawa dua kromosom X dalam sel-selnya. Satu dari ibunya, satu lagi dari ayahnya.
"Gen (yang bermutasi) itu memang (bisa jadi) ada pada kromosom ibu juga," ujar Kevin Eng, peneliti di Roswell Park Cancer Institute yang juga merupakan salah satu penulis dalam studi tersebut, dilansir Newswek .
ADVERTISEMENT
Namun, ia menjelaskan, karena ayah hanya memiliki satu kromosom X untuk diberikan pada anak perempuannya, seorang ayah dengan mutasi pada gen ini dijamin akan meneruskan gen tersebut.
"Jika Anda mewarisinya dari ayah, polanya benar-benar sama atau tidak sama sekali," kata Eng. "Itu berarti Anda dan setiap saudara perempuan Anda akan membawa mutasi (gen) itu."
Sumber Penelitian
Dalam penelitian ini, Eng dan para koleganya menggunakan data yang didapat dari catatan kanker ovarium untuk orang-orang yang menjumpai sedikitnya dua kasus penyakit ini dalam riwayat keluarga mereka.
"Dokter-dokter di Roswell Park telah membuat catatan ini dalam waktu yang cukup lama," kata Eng, yakni sekitar 35 tahun. Catatan ini mencakup sekitar 2.700 keluarga.
ADVERTISEMENT
Mutasi Gen Lainnya
Selain MAGEC3, ada pula mutasi pada gen-gen lainnya yang dikaitkan dengan risiko kanker ovarium, yakni BRCA1 dan BRCA2.
Menurut American Cancer Society, perempuan yang membawa mutasi gen BRCA1 memiliki kemungkinan hingga 70 persen untuk terkena kanker ovarium.
Tes genetik untuk mendeteksi keberadaan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 ini telah ada. Dan menurut teori, tes melalui sampel darah ini juga dapat digunakan untuk melihat adanya mutasi pada gen MAGEC3.
Namun begitu, masih diperlukan lebih penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan dan menyempurnakan tes genetik ini.