news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gunung Berapi Purba di Mars Pernah Meletus Hebat, Abunya Halangi Sinar Matahari

17 September 2021 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Planet Mars Foto: AlexAntropov86/ Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Planet Mars Foto: AlexAntropov86/ Pixabay
ADVERTISEMENT
Mars rupanya pernah memiliki banyak gunung berapi purba yang sempat meletus sangat hebat. Erupsinya bahkan membuat langit dipenuhi abu debu dan gas, hingga sinar Matahari sulit mencapai permukaan planet.
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti dari NASA menemukan bukti tersebut, tepatnya di wilayah utara Mars yang dinamakan Arabia Terra. Daerah ini dulunya diyakini peneliti pernah berdiri ribuan gunung berapi yang mengalami 'erupsi super', istilah letusan gunung berapi sangat hebat atau dahsyat, selama periode 500 juta tahun pada 4 miliar tahun lalu.
Beberapa gunung berapi purba meletus sangat kuat, melepaskan lautan debu dan gas beracun ke udara yang menghalangi cahaya matahari masuk ke planet, dan mengubah iklim di Mars. Erupsinya juga memuntahkan uap air, karbon dioksida, dan sulfur dioksida ke udara, merobek permukaan si Planet Merah.
"Setiap letusan ini akan memiliki dampak iklim yang signifikan —mungkin gas yang dilepaskan membuat atmosfer lebih tebal atau menghalangi Matahari dan membuat atmosfer lebih dingin," kata Patrick Whelley, ahli geologi NASA di Greenbelt, Maryland, AS, dalam pernyataan resmi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kawah di wilayah Arabia Terra di Mars diduga area bekas gunung berapi yang erupsi super. Foto: NASA/JPL-Caltech/University of Arizona
Setelah meletuskan batuan dan gas cair yang setara 400 juta kolam renang sekelas Olimpiade melalui permukaan, serta menyebarkan selimut abu tebal hingga ribuan kilometer dari lokasi erupsi, gunung berapi ini runtuh ke dalam lubang raksasa yang disebut 'kaldera' atau kawah yang lebarnya puluhan kilometer. Tujuh kawah di Arabia Terra adalah wilayah yang dulunya mungkin bekas gunung berapi yang erupsi super.
Sebelumnya, beberapa kaldera di Arabia Terra pernah dianggap sebagai dampak jatuhnya asteroid ke Mars pada miliaran tahun silam. Namun, teori tersebut berubah setelah ilmuwan melakukan studi pada 2013, yang menduga bahwa cekungan tersebut adalah kawah gunung berapi setelah mengamati strukturnya.
"Kami membaca makalah itu dan tertarik untuk menindaklanjuti, tetapi alih-alih mencari gungun berapi itu sendiri, kami (justru) mencari abunya, karena Anda tidak dapat menyembunyikan bukti tersebut," tambah Whelley.
ADVERTISEMENT
Ia dan rekan peneliti lainnya mendapat ide untuk mencari bukti abu gunung berapi, setelah bertemu dengan Alexandra Matiella Novak, ahli vulkanologi dari Johns Hopkins Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland. Matiella Novak sendiri sudah menggunakan data dari satelit Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA untuk menemukan abu di wilayah Mars, yang kemudian bekerja sama dengan Whelley dan timnya untuk melihat secara khusus area Arabia Terra.
Dengan mempelajari topografi dan komposisi mineral dari sebagian wilayah Arabia Terra di planet Mars, tim peneliti menemukan bukti ribuan letusan gunung berapi super. Temuan Whelley dan rekan sejawatnya ini ditulis dalam jurnal Geophysical Research Letters yang terbit pada Juli 16 dan tayang dalam edisi bulanan Agustus 2021.
ADVERTISEMENT