Hadiri Acara Keluarga, 14 Orang Positif Corona dan 1 Orang Meninggal

31 Juli 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi sebagian orang, mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan di masa pandemi COVID-19, ternyata adalah hal yang berat dan sulit untuk ditahan. Gara-gara melanggar protokol physical distancing, satu keluarga di Austin, Texas, Amerika Serikat, divonis positif terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Tony Green, berinisiatif menggelar sebuah acara kumpul keluarga di rumahnya untuk merayakan selesainya program lockdown di wilayah tempat tinggal mereka. Acara reuni itu dilakukan pada 15 Juni.
Acara dihadiri oleh lansia, yaitu nenek mertua Green dan ayah ibu mertuanya yang ternyata sempat melakukan penerbangan dari Dallas ke Austin. Di pesta itu, tidak ada satupun anggota keluarga yang menggunakan masker.
Kini, 14 anggota keluarganya harus menanggung risiko. Mereka terinfeksi virus corona dan salah satu di antaranya meninggal dunia, yaitu nenek mertua Green.
Nenek mertua Green menderita pneumonia dan COVID-19. Pada tanggal 2 Juli, nenek mertua Green meninggal di ruangan rumah sakit yang bersebelahan dengan kamar anaknya, yang turut hadir dalam pesta keluarga itu.
Petugas lab menyiapkan sampel sebelum pengujian virus corona (COVID-19). Foto: Cooper Neill/REUTERS
Ayah mertua Green juga terinfeksi dan masih dirawat di rumah sakit menggunakan ventilator. Itu artinya, gejala yang dirasakan bukan lagi gejala ringan. Virus itu ternyata juga menyerang sistem saraf pusat ayah mertuanya yang bisa mengakibatkan stroke.
ADVERTISEMENT
Green yang merupakan pendukung Donald Trump di pilpres 2016, mengatakan bahwa sejak awal ia memang tidak mempercayai adanya virus corona. Ia meyakini kalau virus corona hanyalah konspirasi elite global.
Namun kini, ia menyesal dan hanya bisa merasa bersalah. Green harus menerima kenyataan bahwa virus corona itu ada dan sudah merenggut nyawa nenek mertuanya dan ayah mertuanya yang kini tengah berjuang di ruang ICU.
“Saya akui bahwa saya terlalu mempercayai jebakan konspirasi COVID-19. Semua perilaku menentang dari pendukung Trump yang radikal dan rusuh, saya ikut berpartisipasi. Saya keras dan menuntut hak yang berikan oleh Tuhan,” katanya.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Beberapa hari setelah tanggal 15 Juni, Green bercerita kalau ia merasa sakit saat bangun tidur. Hal serupa juga terjadi pada anggota keluarga yang lain.
ADVERTISEMENT
Green sempat menjalani perawatan di Medical City Dallas selama tiga hari. Untuk anggota keluarga yang lain, saat ini perlahan mulai menunjukkan perkembangan yang baik.
“Rasa sakit dan trauma yang dirasakan lebih dari apapun,” kata Green.