Hari Tanpa Bayangan Kembali Sambangi Indonesia, Apa Maknanya?

9 Oktober 2018 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Monas (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Monas (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hari ini, Selasa 9 Oktober 2018, Indonesia kembali mengalami fenomena unik yang disebut sebagai hari tanpa bayangan. Fenomena ini disebabkan oleh equinox, yaitu ketika Matahari melintas di atas garis ekuator.
ADVERTISEMENT
Pada hari ini, tepatnya siang tadi sekitar pukul 11.35 WIB sebagaimana menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Indonesia yang mengalami hari tanpa bayangan adalah kota Jakarta dan Serang.
Fenomena hari tanpa bayangan ini terjadi dua kali dalam setahun. Sebelumnya hari tanpa bayangan terjadi pada 21 Maret lalu.
Peneliti astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Tiar Dani, mengatakan bahwa fenomena hari tanpa bayangan yang sekarang terjadi disebabkan oleh pergerakan Matahari.
"Matahari itu selalu bergerak, dari utara kemudian ke selatan. Nah posisi Matahari saat ini sedang berada di sekitar ekuator dan mengarah ke selatan. Jadi waktu Matahari lewat tepat di atas kita itulah terjadi fenomena tanpa bayangan," jelasnya kepada kumparanSAINS, Selasa (9/10).
ADVERTISEMENT
"Setelah Jakarta, fenomena ini bisa dilihat terjadi lagi di Bandung dan Semarang tanggal 11 (Oktober)," tambahnya.
Bayangan pemain skateboard. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayangan pemain skateboard. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tiar mengatakan, fenomena bisa menandakan sedang terjadinya pergantian musim. Tiar juga menjelaskan perbedaan hari tanpa bayangan sekarang dengan yang sebelumnya terjadi pada Maret 2018.
"Pas Maret itu fenomena terjadi karena Matahari sedang bergerak dari selatan ke utara, melintas ekuator. Sekarang Matahari bergerak dari utara ke selatan," tuturnya.
Sebelumnya, peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Pussainsa LAPAN) Rhorom Priyatikanto menjelaskan bahwa fenomena ini akan menyebabkan objek yang berdiri tegak di ekuator akan seperti tidak memiliki bayangan.
Selain itu, Equinox yang jadi penyebab fenomena hari tanpa bayangan, juga memberikan dampak bagi Indonesia. Salah satunya adalah gangguan sinyal satelit akibat radiasi sinar Matahari.
Bayangan keluarga (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Bayangan keluarga (Foto: Unsplash)
Gangguan ini terjadi pada sarana komunikasi yang berkaitan dengan satelit-satelit geostasioner, satelit yang mengorbit di atas ekuator.
ADVERTISEMENT
Namun Tiar menjelaskan bahwa gangguan yang terjadi akan sangat kecil dan hanya akan terjadi beberapa menit saja.
"Istilahnya Sun Outage, jadi itu posisi antara stasiun penerima di Bumi, satelit yang memancarkan siaran, dan Matahari segaris. Jadi radiasi Matahari lebih besar dan membuat sinyal terganggu," paparnya.