Hati-hati, Orang yang Suka Nyinyir Berisiko Kena Serangan Jantung

17 September 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gosip Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gosip Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Apakah kamu punya teman yang memiliki kepribadian gemar melempar lelucon sarkasme, nyinyir dan menyindir orang lain, serta mudah tersinggung? Jika iya, ada baiknya kamu menasihati mereka untuk mengurangi kebiasaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim peneliti University of Tennessee di Amerika Serikat, orang-orang yang suka menyindir dan mudah murah memiliki kesehatan jantung yang rentan. Hipotesis tersebut diambil berdasarkan survei sekitar 2.300 orang yang pernah mengalami serangan jantung.
Penelitian dilakukan selama 24 bulan menggunakan pendekatan masing-masing karakter pasien. Pada akhir dua tahun penelitian, ilmuwan menemukan adanya hubungan tingkat kelangsungan hidup dengan skor kepribadian pasien.
Kesimpulannya, orang yang suka memusuhi orang lain berisiko tinggi terkena serangan jantung, dan cenderung meninggal ketika mengalami serangan jantung yang berulang. Artinya, kepribadian seseorang dapat mempengaruhi kesehatan jantung, baik melalui mekanisme perilaku dan psikologis.
“Orang yang suka memusuhi orang lain telah meningkatkan waktu pembekuan darah, tingkat adrenalin yang lebih tinggi di atas tingkat kolesterol dan trigliserida normal, serta peningkatan reaktivitas jantung,” tulis peneliti dalam jurnalnya yang terbit di European Journal of Cardiovascular Nursing pada 14 September 2020 lalu.
com-Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung. Foto: Shutterstock
Faktor ini dapat memulai gejala penyakit jantung dan meningkatkan hasil klinis yang buruk. Di sisi lain, penelitian sebelumnya mengungkap bahwa orang-orang yang optimis memiliki kesehatan jantung yang lebih baik, karena bisa mengurangi hormon stres, denyut nadi, dan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Hal itu juga berlaku pada orang-orang yang memiliki pandangan positif terhadap orang lain, makan-makanan sehat, banyak berolahraga dan sering minum. Beda halnya kalau mereka merokok.
Para peneliti meyakini bahwa suasana hati seseorang bisa mengubah tingkat hormon berbahaya. Sementara memiliki sifat optimistis bisa mengurangi stres, hormon kecemasan seperti adrenalin dan kortisol yang dapat membebani jantung dan meningkatkan tekanan darah.
“Suka memusuhi orang lain adalah ciri kepribadian yang mencakup sifat sarkastik, sinis, kesal, tidak sabaran atau mudah tersinggung,” kata Tracey Vitori, peneliti dari University of Tennessee.
“Bukan hanya dari satu kejadian, melainkan dari bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Mengendalikan kebiasaan dan gaya hidup bisa meningkatkan prospek harapan hidup pasien serangan jantung,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT