Hiasan Pohon Natal Bikin Bayi 9 Bulan Sesak Napas, Apa yang Terjadi?

10 Desember 2019 7:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menghias pohon Natal. Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghias pohon Natal. Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perayaan Natal yang tinggal menghitung hari sudah seharusnya disambut suka cita oleh semua umat Kristiani di seluruh dunia. Sayangnya, pada Natal tahun ini, sebuah keluarga di Australia mengalami kejadian di luar dugaan menimpa putri kecil mereka yang belum genap berusia satu tahun.
ADVERTISEMENT
Begini kisahnya, beberapa waktu lalu, bayi perempuan yang tak disebutkan namanya itu dilarikan ke rumah sakit oleh sang ibunda setelah tersedak cukup serius. Sang ibu bahkan sampai menemukan bercak darah pada air liur putrinya.
Kejadian tersebut sempat membuat si ibu cukup cemas di awal. Masalahnya, dirinya tak pernah menyaksikan sang putri menelan atau menghirup sesuatu yang bisa membuatnya tersedak hingga mengeluarkan darah.
Setelah diperiksa, dokter mengatakan bayi berusia 9 bulan itu hanya tersedak air liurnya sendiri. Ia pun diizinkan pulang ke rumah tanpa menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Ilustrasi bayi tersedak. Foto: Pixabay
Namun dua hari berselang, bayi malang itu malah mengalami kondisi yang lebih parah. Sang ibu kemudian bergegas membawanya kembali ke rumah sakit setelah bayi itu mengalami sesak napas, batuk, dan kehilangan nafsu makan.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa si bayi memiliki tingkat pernapasan abnormal, yakni 68 napas per menit. Tenggorokannya memerah dan terdengar mengi (suara bernada tinggi saat bernapas) sesekali. Mengi merupakan gejala dari gangguan pernapasan serius.
Melihat beberapa gejala tersebut, dokter menduga bayi itu mengalami infeksi virus bronchiolitis. Hanya saja, dokter belum bisa memastikan apa penyebab pastinya.
Beberapa hari setelah kunjungan dokter itu, gejala yang dialami si bayi kian memburuk. Tubuhnya menjadi lesu, aliran darah berkurang, dan ada pembengkakan di sisi kiri lehernya.
Ilustrasi bayi kehilangan nafsu makan. Foto: Shutterstock
Akhirnya tim dokter melakukan pemeriksaan ultrasound dan CT scan dengan hasil yang cukup mengejutkan. Ada nanah belakang tenggorokan si bayi yang menyebabkan saluran udara menyempit. Hasil CT scan menunjukkan, ada benda berbentuk bintang yang tersangkut di tenggorokan bayi itu. Letaknya ada di dalam jaringan halus batang tenggorokannya.
ADVERTISEMENT
Setelah ditelusuri, benda berbentuk bintang itu tak lain merupakan salah satu dekorasi yang biasanya ditemukan pada pohon Natal. Desainnya yang runcing akan menimbulkan risiko yang mungkin tak pernah dibayangkan sebelumnya apabila benda tersebut sampai tertelan.
Menanggapi kasus ini, Paul Heyworth, ahli radiologi dari Rumah Sakit Universitas Gold Coast menjelaskan bahwa dekorasi pohon Natal, meski terbuat dari bahan yang cukup fleksibel, bisa meningkatkan risiko kesehatan apabila tertelan dan tersangkut di tenggorokan. Risiko akan semakin tinggi saat yang tertelan adalah dekorasi berbentuk bintang yang memiliki ujung tajam.
Benda-benda dengan warna yang mencolok seperti hiasan pohon Natal sudah seharusnya dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Karena benda-benda tersebut akan menarik perhatian mereka. Menurut Heyworth, anak-anak cenderung meletakkan benda-benda semacam itu di mulut mereka hingga tak sengaja tertelan.
Pernak pernik Natal. Foto: Rivi Satrianegara/kumparan
"Meskipun jarang, potensi kasus serupa hadir selama liburan Natal selalu ada," ujar Paul, sebagaimana dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
Kembali ke kasus bayi perempuan berusia 9 bulan tadi. Beruntung kasusnya bisa segera ditangani oleh ahli bedah yang melakukan operasi untuk mengambil hiasan pohon Natal berbentuk bintang itu dari tenggorokannya.
Dokter kemudian memberikan antibiotik kepadanya untuk memastikan tidak ada infeksi yang terjadi setelah tindakan operasi dilakukan. Untungnya, tidak ada komplikasi yang dilaporkan.
Kasus ini telah dicatat dalam jurnal medis dan terbit di The Medical Journal of Australia. Para ilmuwan pun mengimbau para orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap potensi bahaya dekorasi pohon Natal pada anak-anak mereka.