Ide Gila Menhan Rusia Ingin Kloning Prajurit Purba Berusia 3.000 Tahun

7 April 2022 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu membuka acara International Army Games 2018, di Alabino, Moskow, Rusia,Sabtu (28/7). Foto: Reuters/Sergei Karpukhin
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu membuka acara International Army Games 2018, di Alabino, Moskow, Rusia,Sabtu (28/7). Foto: Reuters/Sergei Karpukhin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pernah melontarkan ide gila dalam sesi pertemuan Masyarakat Geografi Rusia yang dihadiri Presiden Vladimir Putin pada tahun lalu. Ia berencana mengkloning prajurit Scythian atau bangsa Skit berusia 3.000 tahun yang dimakamkan di Siberia.
ADVERTISEMENT
“Ada kemungkinan kami membuat sesuatu dari itu (prajurit Scythian), jika bukan Dolly the Sheep (domba hasil kloning),” katanya sebagaimana dikutip Science Times.
Kloning itu dilakukan dengan mengambil DNA kuno prajurit Scythian yang terawetkan alami di lapisan es di Lembah Para Raja, Tuva, Siberia. Shoigu mengklaim bahwa mereka telah melakukan ekspedisi besar di pemakaman tersebut, kendati masih banyak yang masih harus dilakukan. Meski Shoigu tidak secara jelas menyebutkan akan mengkloning prajurit purba, ucapannya mengarah pada hal tersebut.

Prajurit Scythian

Menurut Heritage Museum, Bangsa Skit adalah masyarakat nomaden yang hidup di Mongolia utara hingga Iran antara abad ke-9 sampai ke-2 SM. Para ahli percaya, prajurit Scythian ini berasal dari Mongolia utara, kemudian melakukan perjalanan ke Siberia. Mereka juga menjelajahi wilayah-wilayah Eurasia.
ADVERTISEMENT
Mayat prajurit purba itu ditemukan di Tuva, Siberia. Mereka terawetkan secara alami dengan keadaan yang sangat baik akibat tertimbun es dan dinginnya cuaca di kawasan tersebut. Karena jasadnya terawetkan dengan baik, muncul godaan untuk menghidupkan kembali prajurit Scythian dengan cara kloning.
Dolly dengan Profesor Sir Ian Wilmut, ilmuan yang memimpin penelitian yang menghasilkannya. Foto: Roslin Institute, University of Edinburgh

Bisakah manusia dikloning?

Bukan hal tidak mungkin manusia dikloning, kendati sampai sekarang belum ada yang melakukannya, begitulah setidaknya yang dijelaskan oleh National Human Genome Research Institute. Ini tak lain karena selain berpotensi bermasalah secara fisik, kloning manusia juga dipandang tidak etis dan menyalahi moral. Belum lagi menurut Fung Institute di University of California-Berkeley, kloning manusia adalah ilegal.
Fung Institute di University of California-Berkeley juga menambahkan, ada kesalahpahaman dalam laporan tentang kloning. Kebanyakan orang percaya bahwa saat kita mengkloning manusia, hasilnya akan sama persis seperti aslinya. Tapi ini keliru. Meski secara genetik tampak serupa dengan yang asli, tapi manusia kloning punya kepribadian yang berbeda. Semuanya bermuara pada dunia tempat kita tumbuh dan bekerja, jadi bagaimana mereka bisa benar-benar mirip?
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, saat ini kloning hewan memang sudah dilakukan dan terus berlanjut. Teknik ini sudah dilakukan pada musang kaki hitam di Amerika Serikat yang berasal dari sel berusia 30 tahun. Kloning juga dilakukan pada kuda dari sel berusia 40 tahun. Di sisi lain, metode kloning membutuhkan banyak percobaan dan kesalahan, dan sejauh ini kloning dilakukan untuk menyelamatkan hewan yang terancam punah, bukan untuk manusia.