Ikuti NASA, China Mau Kirim Wahana Antariksa untuk Tabrak Asteroid

3 Mei 2022 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi asteroid. Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi asteroid. Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) telah sukses meluncurkan misi uji coba penyelamatan Bumi dari asteroid, dengan menabrakkan wahana luar angkasa ke benda langit tersebut yang mengarah ke planet kita. Misi ini ingin diikuti oleh Lembaga Antariksa China (China National Space Administration/CNSA).
ADVERTISEMENT
CNSA mengumumkan akan mengirim kendaraan luar angkasa untuk sengaja ditabrak ke asteroid. Misi ini bertujuan meneliti pembelokan lintasan asteroid ketika ditabrak impactor, sekaligus memberi gambaran skenario jika sewaktu-waktu ada asteroid yang bakal menghantam Bumi.
Wu Yanhua, selaku wakil direktur dari CSNA mengatakan, mereka belum menentukan asteroid yang akan dijadikan target. Namun, mereka kemungkinan akan menargetkan asteroid yang memiliki risiko tinggi menabrak Bumi.
Rencana misi ini diumumkan pada Minggu (24/4) lalu, bertepatan dengan hari peluncuran satelit China pertama, Dongfanghong-1, pada 24 April 1970 silam. Wahana antariksa penabrak asteroid rencananya akan diluncurkan pada 2025 mendatang.
Ilustrasi wahana penabrak asteroid NASA DART. Foto: Dok. ESA

Misi NASA penyelamatan Bumi dari asteroid

Sebelumnya, NASA sudah meluncurkan misi serupa bernama Double Asteroid Redirection Test (DART) yang meluncur pada November 2021 lalu. Sekarang pesawat mereka sedang di perjalanan menuju Didymos, asteroid biner atau dua batu luar angkasa yang bergerak bersamaan.
ADVERTISEMENT
Target DART adalah Dimorphos, moonlet atau batuan kecil berukuran 160 meter yang mengelilingi Dydimos. Ia akan mencapai targetnya dengan kecepatan 6 kilometer per detik pada akhir September atau awal Oktober tahun ini.
Peneliti berharap akan ada perubahan orbit dari Dimorphos yang dapat diamati. Data ini kemudian berguna untuk melihat seberapa besar dampak kinetik dari hantaman roket ke lintasan batu raksasa luar angkasa.
"Kami belum menemukan ancaman dampak asteroid yang signifikan ke Bumi, tapi kami terus mencari populasi cukup besar yang kami tahu masih dapat ditemukan. Tujuan kami adalah menemukan dampak yang mungkin terjadi, bertahun-tahun hingga beberapa dekade sebelumnya, sehingga dapat dibelokkan dengan kemampuan seperti DART yang dimungkinkan dengan teknologi yang kami miliki saat ini," kata Lindley Johnson, petugas pertahanan planet di NASA, dalam pernyataan resmi di situs web resmi lembaga.
ADVERTISEMENT
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI.