Ilmuwan Bantah Klaim Jasad Alien di Meksiko: Gak Masuk Akal, Memalukan

15 September 2023 10:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sisa-sisa makhluk yang diduga 'bukan manusia' dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko. Foto: Henry Romero/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sisa-sisa makhluk yang diduga 'bukan manusia' dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko. Foto: Henry Romero/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meksiko menjadi perbincangan dunia pada pekan ini, karena menggelar kongres soal fenomena UFO dengan menghadirkan jasad diduga alien. Namun, klaim tersebut dibantahkan oleh peneliti yang universitasnya dicatut oleh José Jaime Maussan, jurnalis yang mempresentasikan mayat alien di Kongres Meksiko.
ADVERTISEMENT
Maussan mengatakan dalam sumpahnya bahwa mayat yang dibawanya ke hadapan para politisi Meksiko adalah spesimen non-manusia. Temuan ini diklaim didukung dengan hasil analisis DNA dan pemindaian x-ray oleh peneliti National Autonomous University of Mexico (UNAM).
Namun, UNAM justru menyangkal pengakuan Maussan. UNAM, melalui Institute of Physics, menjelaskan penelitinya dari National Laboratory of Mass Spectrometry with Accelerators (LEMA) tidak pernah meneliti spesimen tersebut secara mandiri.
Mereka memang pernah melakukan pengujian karbon pada sampel kulit dan otak sekitar 0,5 gram pada Mei 2017. Sampel tersebut diberikan oleh klien yang tidak disebutkan namanya.
Hasil penelitiannya sendiri bersifat rahasia, karena riset ini bagian dari kesepakatan komersial. Tidak ada anggota peneliti LEMA yang menyebarkannya.
Sisa-sisa makhluk yang diduga 'bukan manusia' dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko. Foto: Henry Romero/REUTERS
"LEMA melepaskan diri dari segala penggunaan, interpretasi, atau penafsiran keliru atas hasil yang dikeluarkan," kata UNAM dalam pernyataan resmi, seperti dikutip The New York Times.
ADVERTISEMENT
Beberapa peneliti lain dari UNAM juga skeptis soal jasad alien, salah satunya Julieta Fierro. Ilmuwan dari Institute of Astronomy, UNAM, mengatakan banyak detail soal wujud tersebut yang "gak masuk akal."
Fierro menambahkan, klaim peneliti universitasnya mendukung temuan alien itu salah. Periset disebutnya butuh teknologi lebih maju daripada sinar-X untuk menentukan apakah jasad tersebut non-manusia atau hanya fabrikasi belaka.
"Maussan telah melakukan banyak hal. Dia mengaku pernah berbicara dengan Virgin of Guadalupe," kata Fierro, seperti dikutip AP News.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa makhluk luar angkasa tidak berbicara kepada saya seperti mereka berbicara kepadanya, karena saya tidak percaya mereka."
Sisa-sisa makhluk yang diduga 'bukan manusia' dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko. Foto: Henry Romero/REUTERS
Virgin of Guadalupe yang disinggung Fierro adalah gelar Katolik untuk Bunda Maria, yang disebut pernah menampakan diri ke petani bernama Juan Diego dan pamannya, Juan Bernardino, di Meksiko pada Desember 1531. Ini menjadi salah satu dari peristiwa penampakan Bunda Maria paling tua yang tercatat dalam sejarah agama Katolik.
ADVERTISEMENT
Fierro mengatakan aneh rasanya jika Maussan dan timnya menghadirkan sepasang mayat diduga alien itu tanpa mengundang duta besar Peru. Sebab, keduanya ditemukan pertama kali di Peru pada 2017 lalu.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Antígona Segura. Ahli astrobiologi dari Institute of Nuclear Sciences di UNAM itu mempertanyakan pernyataan Maussan.
"Kesimpulan ini tidak didukung oleh bukti," kata Segura yang juga bekerja sama dengan Nexus for Exoplanet System Science, sebuah inisiatif NASA untuk mencari kehidupan di luar Bumi.
Sisa-sisa makhluk yang diduga 'bukan manusia' dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko. Foto: Henry Romero/REUTERS

Jasad Diduga Alien di Kongres Meksiko

Sepasang jasad diduga alien dipamerkan dalam sidang kongres publik di Meksiko soal fenomena anomali tak dikenal (unidentified anomalous phenomena/UAP), atau biasa disebut UFO. Jenazah dipresentasikan Maussan di istana legislatif San Lazaro, Mexico City, pada Selasa (12/9) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Usia jasad alien diperkirakan 700 dan 1.800 tahun. Keduanya memiliki tiga jari di masing-masing tangannya dan kepala lonjong.
Laporan media lokal menyebutkan sidang tersebut merupakan upaya mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Luar Angkasa. Regulasi itu akan menjadikan Meksiko sebagai negara pertama di dunia yang mengakui keberadaan alien.
Maussan sendiri diundang oleh anggota parlemen Sergio Gutiérrez Luna. Politisi dari partai Morena itu tertarik untuk mendengar perspektif berbeda mengenai topik yang menjadi perhatian luas.
"Apa yang kami lakukan di sini adalah latihan mendengarkan," ujarnya selepas sidang. "Mempelajari subjek, apa pun subjeknya, dilakukan dengan menemukan pendapat yang kontras."
Pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko. Foto: Henry Romero/REUTERS
Selain Maussan, ada Ryan Graves yang juga diundang sebagai pembicara di Kongres Meksiko. Dia merupakan mantan pilot pesawat tempur di Angkatan Laut AS yang mengaku pernah melihat secara dekat benda asing mirip bola terbang yang membungkus sebuah kubus.
ADVERTISEMENT
Kesaksian Graves sama dengan yang diberikannya di Kongres AS pada tahun ini. Dia mengatakan kepada anggota parlemen Meksiko bahwa pertemuan semacam itu "sangat jarang dilaporkan".
Meski begitu, Graves mengkritik sidang tersebut. Pensiunan itu menyayangkan langkah Maussan yang memamerkan jasad non-manusia.
"Kesaksian saya berpusat pada berbagi pengalaman saya," tulis Graves di akun media sosial X (dulu Twitter). "Namun saya sangat kecewa dengan aksi yang tidak berdasarkan ini."
ADVERTISEMENT