Ilmuwan Berhasil Bangkitkan Sel-sel Babi yang Sudah Mati Satu Jam

5 Agustus 2022 7:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
ADVERTISEMENT
Apa jadinya jika sel-sel babi seperti otak, hati, dan jantung tetap bekerja meski telah mati selama satu jam. Seperti cerita fiksi tapi kemajuan teknologi bisa membuat sesuatu yang tampak mustahil menjadi kenyataan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini ilmuwan berhasil mempertahankan sel-sel babi yang sudah mati seperti jantung, otak, dan hati tetap bekerja. Ini dilakukan berkat sistem baru yang disebut OrganEx, sehingga ilmuwan bisa menjaga organ-organ babi yang sudah mati dengan menghubungkan hewan ke sistem pompa, filter, dan cairan yang mengalir.
Diterbitkan dalam jurnal Nature, prosedur ini tidak mengembalikan fungsi otak atau membuat babi bangkit dari kematian, melainkan memastikan fungsi sel tertentu di organ vital hewan terus berjalan. Di masa depan, teknik ini diharapkan bisa menjaga organ donor manusia yang akan digunakan dalam prosedur transplantasi.
Selain itu, teknik OrganEx ini juga berguna menjaga organ yang akan ditransplantasikan dari efek iskemia, di mana organ mengalami kerusakan akibat kurangnya aliran darah dan suplai oksigen. Dengan begitu, ilmuwan tidak akan lagi kekurangan stock transplantasi organ karena banyak organ yang bisa dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Transplantasi Ginjal dari ODHA. Foto: AP
Bahkan, menurut dr. Robert Porte, profesor di departemen bedah di University of Groningen di Belanda, secara teori sistem OrganEx juga bisa digunakan pada manusia yang masih hidup untuk mengobati iskemia yang terjadi selama stroke atau serangan jantung. Kendati teknologi ini masih belum bisa diterapkan pada manusia atau organ manusia yang akan didonorkan dalam waktu dekat.
Percobaan pada babi menunjukkan bahwa sistem OrganEx dapat mempertahankan beberapa fungsi sel di organ setelah darah berhenti mengalir ke organ tersebut.
“Kita perlu mempelajari lebih detail sejauh mana kerusakan iskemik diperbaiki di berbagai jenis organ sebelum kita mencoba eksperimen seperti ini pada manusia yang menderita kerusakan anoksik, yang berarti kerusakan organ akibat kekurangan oksigen,” kata Latham.
ADVERTISEMENT
Ke depan, tim berencana akan melakukan lebih banyak uji coba sistem OrganEx pada hewan, sebelum akhirnya diterapkan ke manusia.