Ilmuwan Bikin 'Darah Buatan', Bisa Didonorkan ke Semua Golongan Darah

7 Oktober 2019 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ambil sample darah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ambil sample darah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Di Jepang, sekelompok ilmuwan telah mengembangkan darah buatan yang nantinya bisa ditransfusikan kepada pasien dengan golongan darah apa pun. Sejauh ini, uji coba memang baru dilakukan pada 10 ekor kelinci dengan tingkat keberhasilan yang beragam.
ADVERTISEMENT
Sepuluh ekor kelinci yang mengalami pendarahan mematikan akibat cedera hati, kemudian diberi transfusi darah pengganti. Peneliti menemukan, enam dari mereka berhasil selamat. Di samping itu, peneliti juga tak menemukan ada kelinci yang mengalami efek samping serius setelah menerima transfusi darah.
Ilustrasi transfusi darah. Foto: Gary Cameron/REUTERS
Namun begitu, para peneliti belum bisa memastikan apakah darah buatan yang mereka kembangkan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Sebab, mereka juga belum melakukan eksplorasi keamanan jangka panjang untuk darah buatan tersebut.
Periset menyebutkan, penelitian yang mereka lakukan masih dalam tahap awal. Mereka menegaskan, hasil uji coba pada kelinci kemungkinan tak dapat digeneralisasikan pada manusia.
Selama beberapa dekade terakhir, banyak upaya yang telah dilakukan untuk membuat pengganti darah, namun dengan keberhasilan terbatas. Terlepas dari keterbatasan ini, riset yang dilakukan para ilmuwan Jepang bisa menjadi batu loncatan untuk menemukan pengganti darah tiruan universal yang banyak dicari.
ADVERTISEMENT
Darah buatan diharapkan dapat memudahkan akses bagi setiap orang yang membutuhkan transfusi darah.
“Sulit untuk menyimpan jumlah darah yang cukup untuk transfusi di daerah-daerah seperti pulau-pulau terpencil," ungkap Manabu Kinoshita, salah satu periset sekaligus profesor imunologi di National Defense Medical College, Jepang, sebagaimana diberitakan IFL Science.
“Darah tiruan akan bisa menyelamatkan nyawa orang-orang yang yang tidak bisa diselamatkan.”
Selama ini transfusi darah hanya bisa dilakukan apabila golongan darah pendonor sesuai dengan tipe golongan darah si penerima donor. Atau setidaknya, pendonor memiliki tipe golongan darah universal, O negatif yang dapat ditransfusikan kepada pasien dengan semua jenis golongan darah.
Ilustrasi golongan darah. Foto: Pixabay
Dalam praktik transfusi darah selalu dijumpai persoalan-persoalan, seperti jenis darah yang langka atau pasokan darah yang tidak memadai untuk etnis minoritas. Itulah mengapa pengembangan riset darah buatan yang bisa ditransfusikan untuk semua tipe golongan darah dinilai bakal bermanfaat di masa depan.
ADVERTISEMENT
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 117,4 miliar unit darah yang disumbangkan dan dikumpulkan secara global setiap tahunnya. Namun jumlah itu dianggap masih belum cukup memenuhi kebutuhan transfusi darah secara global. WHO menyebutkan, 42 persen sumbangan pasokan darah saat ini berasal dari negara-negara berpenghasilan tinggi, dengan ada sekitar 16 persen populasi dunia tinggal di sana.
Berdasarkan laporan dari jurnal Transfusion, para peneliti Jepang serius mengembangkan darah buatan yang dapat meniru serta memenuhi fungsi darah biologis, terutama untuk menyimpan dan mengantarkan oksigen saat tubuh kehilangan darah selama operasi berlangsung.
Biasanya, yang bertugas mengantarkan oksigen ke jaringan tubuh dan mengembalikan karbon dioksida kembali ke paru-paru adalah hemoglobin, protein dalam sel darah merah. Sebagai penggantinya, sekelompok ilmuwan kemudian mengembangkan hemoglobin vesikel yang hanya berdiameter 250 nanometer. Fungsinya sama, sebagai pengantar oksigen.
ADVERTISEMENT
Jika ke depan penelitian terbaru ini bisa diterapkan pada manusia, tentunya bisa menjadi terobosan yang sangat menarik.