Ilmuwan Bikin Video Simulasi Bagaimana Imun Tubuh Netralkan Virus Corona

21 Juli 2021 7:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Imun tubuh atau antibodi adalah salah satu pertahanan manusia untuk melawan virus corona yang masuk dan menginfeksi tubuh.
ADVERTISEMENT
Tubuh manusia memiliki sistem imun tubuh atau pertahanan sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman dari masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, dan jamur. Jika daya tahan tubuh lemah, maka benda asing yang masuk ke tubuh kita dapat menyebabkan terinfeksi bakteri atau virus, dan mengalami beberapa gejala penyakit seperti bersin, demam, batuk dan lain-lain.
Terlepas dari itu semua, pernahkah kamu bertanya bagaimana sebenarnya antibodi di dalam tubuh bekerja dalam menetralkan varian SARS-CoV-2?
Menurut ahli genetika molekuler, Riza Putranto, salah satu metode yang relatif mudah dilakukan adalah dengan melakukan analisis dinamika molekuler atau molecular dynamic/MD.
Caranya dengan membuat model virus sedetail mungkin dan disimulasikan oleh komputer dengan ratusan atau ribuan antibodi untuk melihat bagian mana yang paling cocok menempel dan menetralkan virus.
ADVERTISEMENT
Hal ini ternyata dilakukan oleh Drew Berry, seorang Biomedical Animator dari Walter and Eliza Hall Institute (WEHI), Victoria, Australia. Dia membuat animasi simulasi MD bersama dr. Mike Kulper dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO).
Dalam simulasi MD yang dibuat oleh Berry dan Kulper terlihat bagaimana ratusan antibodi kecil yang ditandai dengan warna merah muda hinggap di virus corona yang digambarkan berbentuk bulat berduri, berwarna hijau muda.
“Jadi, antibodi itu seperti borgol yang mengikat ‘lengan-lengan’ spike dari virus SARS-CoV-2 sehingga virus ini tidak bisa masuk ke sel inang. Setelah itu akan ada mekanisme fagositosis oleh macrophage untuk memusnahkan virusnya,” tulis Riza dalam Instagram miliknya.
Teknik analisis dinamika molekuler ini, lanjut Riza, merupakan kombinasi berbagai bidang keilmuan dan pengetahuan, mulai dari biologi molekuler, bioinformatika, teknik informatika, kimia dan fisika.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa mengungkap banyak hal jika mau bekerjasama lintas bidang,” katanya.