Ilmuwan China Klaim Berhasil Kloning Serigala Arktik, Pertama di Dunia

26 September 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini Maya, serigala Arktik hasil kloning yang diklaim berhasil lahir. Foto: China Science/Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Ini Maya, serigala Arktik hasil kloning yang diklaim berhasil lahir. Foto: China Science/Twitter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok ilmuwan di China mengaku berhasil mengkloning serigala Arktik untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia. Serigala yang diberi nama Maya itu lahir dari gabungan sel serigala Arktik betina dan embrio yang tumbuh di dalam seekor anjing beagle.
ADVERTISEMENT
Kloning ini merupakan hasil eksperimen Singogen Biotechnology, perusahaan gen yang berbasis di Beijing, China. Mereka menjelaskan anjing ras beagle memiliki keturunan genetik yang sama dengan serigala purba.
Perusahaan memulai pencarian dengan membangun 137 embrio baru dari oosit yang dienukleasi (proses mengeluarkan nukleus dari sel), yang merupakan sel dalam ovarium, dan sel somatik. Dari situ, mereka mentransfer 85 embrio ke dalam rahim tujuh ekor anjing beagle.
Maya yang memiliki warna abu-abu kecoklatan dengan ekor berbulu lebat akhirnya lahir dari salah satu hewan tersebut pada Juni 2022 lalu. Pengumuman kelahirannya sengaja ditunda sampai si serigala Arktik hasil kloning itu berusia 100 hari dengan kondisi sehat.
Menurut Jidong, penelitian kloning ini sudah dimulai sejak akhir 2020. Perusahaan bekerja sama dengan Harbin Polarland yang juga berbasis di China.
ADVERTISEMENT
Ia menyadari masih ada jalan panjang di depan, karena relatif lebih mudah untuk mengkloning anjing dan kucing.
“Kami akan terus bekerja di bidang ini. Pada langkah selanjutnya, kita mungkin mengkloning hewan liar langka selain anjing atau kucing … dan itu akan lebih sulit,” ujar Jidong, seperti dikutip Daily Mail.

Kloning hewan tuai kontroversi

Meskipun eksperimen merupakan terobosan ilmiah, kloning hewan dinilai kontroversial. Para aktivis mengatakan hewan yang terlibat menderita dalam operasi yang diperlukan untuk mendapatkan sel donor dan mentransfer embrio.
Sebagian orang berkomentar teknik menghasilkan hewan dengan kloning adalah melanggar beberapa larangan moral, seperti orang ‘bermain Tuhan’ dengan menghasilkan embrio tanpa menggunakan pembuahan.
Sementara itu, di sisi lain beberapa pihak percaya bahwa kloning hewan adalah cara untuk menyelamatkan spesies di ambang kepunahan.
ADVERTISEMENT