Ilmuwan Ciptakan Teknologi Laser yang Bisa Deteksi dan Bunuh Sel Tumor

20 Juni 2019 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi deteksi kanker. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi deteksi kanker. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sel kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Biasanya penyebaran terjadi melalui darah. Sekarang, peneliti telah mengembangkan sebuah laser yang bisa mencari dan menghancurkan sel tumor itu dari luar kulit.
ADVERTISEMENT
Laser itu seribu kali lebih sensitif dibanding laser yang digunakan sebagai pendeteksi kanker di darah sekarang. Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Science Translational Medicine, Rabu (12/6). Meski terdengar menjanjikan, laser ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut sebelum digunakan secara luas.
Biasanya, untuk menemukan apakah kanker telah menyebar, para dokter mengambil sampel darah pasien untuk dipelajari. Tapi, Vladimir Zharov, salah satu peneliti dalam riset menjelaskan bahwa cara ini sering gagal mendeteksi penyebaran, terutama pada pasien yang kankernya masih pada stadium awal.
Jika hasil pemeriksaan positif, maka ada konsentrasi tinggi dari sel tumor yang bersirkulasi di dalam darah. Artinya, kanker kemungkina besar telah menyebar ke organ lainnya.
"Ini artinya sudah terlalu terlambat untuk mengobati pasien secara efektif," ujar Zharov, sebagaimana dilansir Live Science.
Ilustrasi sel darah merah. Foto: Pixabay
Terobosan terbaru ini disebut Cytophone. Teknologi ini menggunakan cahaya laser di luar kulit untuk memanaskan sel di darah. Tapi, laser ini hanya memanaskan sel melanoma, bukan sel sehat.
ADVERTISEMENT
Ini karena sel-sel melanoma membawa pigmen gelap bernama melanin yang menyerap cahaya. Cytophone lalu menggunakan teknik ultrasound untuk mendeteksi getaran halus yang dipancarkan sel karena menjadi panas.
Periset menguji teknologi ini pada 28 pasien penderita melanoma yang memiliki kulit tipis. Mereka juga menguji Cytophone pada 19 reponden lain yang tidak menderita melanoma.
Para peneliti menyinari tangan pasien dengan laser. Mereka menemukan bahwa dalam waktu 10 detik hingga 60 menit, Cytophone bisa mengidentifikasi sel tumor yang bersirkulasi pada 27 dari 28 responden riset.
Ilustrasi anak yang menderita kanker Foto: Shutterstock
Menemukan dan membunuh sel tumor
Cytophone ini tidak memberi hasil yang salah atas kondisi responden yang sehat. Menurut peneliti, laser ini juga tidak menyebabkan efek samping.
Zharov menjelaskan bahwa melanin adalah pigmen yang biasa ditemukan di kulit. Tapi, meski kulit secara alami memproduksi melanin, Cytophone tidak merusak sel di kulit.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan bahwa ini karena cahaya laser dipancarkan ke area kulit yang cukup lebar. Hal ini membuat cahaya laser tidak terlalu terfokus hingga bisa merusak sel kulit. Energi laser lebih terkonsentrasi pada pembuluh darah dan sel tumor yang bersirkulasi di dalam tubuh.
Uniknya, tim peneliti juga mendapati hal lain. Setelah melakukan Cytophone, pasien kanker jadi memiliki jumlah sel kanker yang lebih rendah di darahnya.
Zharov mengungkap bahwa dalam riset, ia dan timnya menggunakan laser dengan tingkat energi yang rendah. Tujuannya untuk mendiagnosis kanker, bukan untuk mengobati kanker. Tapi, dari pengamatan para periset, laser pada tingkat yang rendah sudah bisa membunuh sel kanker.
Ilustrasi perawatan menggunakan teknologi laser. Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan
Menurut Zharov, ini karena saat melanin menyerap panas, air di dalam sel mulai menguap. Ini membuat munculnya gelembung yang membesar lalu pecah, itu membuat sel hancur secara mekanis.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap dengan membunuh sel-sel ini kita bisa membantu mencegah penyebaran kanker metastasis," ujarnya.
Tapi, ia mengatakan bahwa ingin melakukan riset lebih dalam untuk mengoptimalkan Cytophone. Ia ingin alatnya bisa membunuh lebih banyak sel kanker dan tetap aman bagi sel sehat yang lain.
Selain itu, alat ini belum diuji pada orang dengan kulit gelap, yang memiliki tingkat melanin yang lebih tinggi.
Tim peneliti berharap untuk mengembangkan teknologi ini lebih jauh lagi. Mereka ingin agar Cytophone bisa mendeteksi sel kanker selain melanoma di darah.
Untuk mendeteksi sel kanker selain melanoma di darah, para peneliti harus menyuntik pasien dengan molekul yang mengikat ke sel kanker. Setelah molekul terikat dengan sel kanker, laser bisa menargetnya.
ADVERTISEMENT
Ini telah diuji di laboratorium oleh para peneliti. Mereka menemukan bahwa teknik ini bisa digunakan pada sel kanker payudara manusia.