Ilmuwan Ini Coba Bangkitkan Mikroba Berusia 100 Juta Tahun, Berhasilkah?

12 Oktober 2020 7:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mikroba Foto: Pixabay/mmmccc
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mikroba Foto: Pixabay/mmmccc
ADVERTISEMENT
Sekelompok mikroba terkubur di bawah tanah sejak lebih dari 100 juta tahun lalu. Makhluk hidup tersebut bahkan telah ada sejak sebelum dinosaurus raksasa menguasai planet Bumi.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, geografi lingkungan Bumi berubah. Beberapa daratan berubah menjadi lautan. Akhirnya, mikroba tersebut terkubur di dasar laut. Puluhan juta tahun kemudian, manusia berevolusi dengan segala keingintahuannya.
Saat ini, untuk pertama kalinya sejak 100 juta tahun lalu, mikroba-mikroba itu dibangunkan kembali oleh sekelompok ilmuwan dari Jepang. Peneliti tersebut menggali tanah sekitar 100 meter di bawah permukaan laut. Samudra Pasifik menjadi pilihan para ilmuwan karena daerah tersebut sangat minim oksigen dan nutrisi bagi makhluk hidup untuk bertahan.
“Pertanyaan utama kami adalah apakah kehidupan dapat terjadi di lingkungan yang sangat minim nutrisi, atau apakah ini adalah daerah tanpa kehidupan,” ujar ilmuwan dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology, Yuki Morono.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin mengetahu seberapa lama mikroba dapat mempertahankan hidupnya dengan kehidupan tanpa makanan.”
Ilustrasi dinosaurus Allosaurus. Foto: Brian Engh via PLOS One
Pada saat diambil dari dasar laut, mikroba-mikroba tersebut tidak menunjukkan aktivitas atau tanda-tanda masih hidup. Namun, ketika diberikan nutrisi dan zat-zat lain yang dibutuhkannya untuk hidup, mikro tersebut langsung menjadi aktif kembali.
Tim peneliti tersebut menggunakan sebuah laboratorium khusus untuk memastikan sedimen bawah laut tidak terkontaminasi mikroba lain. Proses penelitian juga menggunakan serangkaian alat dan teknologi khusus.
Penelitian juga menemukan bahwa respons mikroba terhadap oksigen dan nutrisi yang akhirnya tersedia sangat cepat. Dalam 68 hari, jumlah mikroba yang telah ‘hidup lagi’ sudah bertambah 4 kali lipat dari jumlah awal yang sebanyak 6.986.
Bakteri aerobik, atau bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bernapas, menjadi mikroba yang paling banyak ditemukan dapat ‘bangun’ kembali. Mereka diketahui bertahan hidup dengan hidup pada sebuah gelembung udara kecil di dalam lapisan sedimen dasar laut.
ADVERTISEMENT
Menurut ilmuwan, laju metabolisme tubuh bakteri tersebut melambat hingga tingkat yang luar biasa. Laju metabolisme itu sangat lambat hingga bakteri dapat hidup hingga 100 juta tahun.
(EDR)