Ilmuwan Israel Percaya Alien Ada: AS Menutupi agar Manusia Tak Panik

14 Desember 2020 14:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alien. Foto: Pixabay/Pawel86
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alien. Foto: Pixabay/Pawel86
ADVERTISEMENT
Sebuah klaim besar baru-baru ini disampaikan mantan kepala program luar angkasa Israel, Haim Eshed. Ia menyebut, alien benar-benar ada dan pemerintahan AS yang dipimpin Trump menutupinya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah wawancara dengan media lokal Yediot Aharonot, Eshed--yang menjabat sebagai kepala program luar angkasa Israel selama hampir 30 tahun dan merupakan penerima tiga kali Penghargaan Keamanan Israel--menjelaskan bahwa Israel dan AS sama-sama telah berurusan dengan alien selama bertahun-tahun.
"UFO telah meminta untuk tidak mengumumkan bahwa mereka ada di sini, umat manusia belum siap," kata Eshed kepada Yediot Aharonot, awal bulan ini.
Eshed mengatakan bahwa alien sama-sama ingin tahu tentang kemanusiaan dan berusaha memahami "struktur alam semesta".
Eshed juga mengklaim bahwa pemerintah AS yang dipimpin Trump telah memiliki "perjanjian" dengan "federasi galaksi" alien. Namun, Trump tidak mengungkapnya ke publik karena "umat manusia belum siap," kata Eshed.
Trump, kata Eshed, sempat "di ambang" batas untuk mengungkapkan keberadaan alien. Namun, Federasi Galaksi dilaporkan menghentikannya dari melakukan itu, mengatakan mereka ingin mencegah histeria massal karena mereka merasa umat manusia perlu "berkembang dan mencapai tahap di mana kita akan ... memahami apa itu ruang dan pesawat ruang angkasa," lapor Yediot Aharonot.
Planet Mars. Foto: Elena11/Shutterstock
Dalam wawancara tersebut, Eshed sebenarnya sedang berbicara soal buku terbarunya yang berjudul ‘The Universe Beyond the Horizon - conversations with ProfessorHaim Eshed.' Di buku tersebut, dia mengeklaim kalau “alien dari seluruh alam semesta sudah berjalan di antara kita.”
ADVERTISEMENT
Perjanjian kerja sama antara pemerintah AS dan federasi luar angkasa termasuk "pangkalan bawah tanah di kedalaman Mars.” Dia menyebut, di sanalah tempat astronaut AS dan perwakilan alien berbaur.
Ketika ditanya soal alasannya baru mengungkap ini sekarang, Eshed beralasan karena lanskap akademis telah berubah dan karena dia adalah sosok yang dihormati di dunia akademis.
"Jika saya mengutarakan apa yang saya katakan hari ini lima tahun lalu, saya pasti masuk rumah sakit," jelasnya kepada Yediot.
“Hari ini, mereka berbicara secara berbeda. Saya tidak akan rugi. Saya telah menerima gelar dan penghargaan; saya dihormati di universitas di luar negeri, di mana trennya juga berubah."

Apa alien benar ada? Klaim Ehed tuai skeptisisme

Klaim besar dari Ehed mendapat tentangan dari ilmuwan lain.
ADVERTISEMENT
Nick Pope, seorang ilmuwan yang menyelidiki UFO untuk Kementerian Pertahanan Inggris, menggambarkan pernyataan Eshed sebagai "luar biasa."
Ilustrasi alien. Foto: Pixabay
“Entah ini semacam lelucon praktis atau aksi publisitas untuk membantu menjual bukunya,” katanya kepada NBC News.
Pope mengatakan, komunitas teori konspirasi dan UFO tentu sangat senang dengan klaim Eshed. Namun pertanyaannya, apakah Eshed berbicara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadinya langsung atau apakah dia mengulangi sesuatu yang telah dia dengar dari orang lain?
“Masih ada beberapa potongan teka-teki yang hilang di sini,” katanya.
Seorang juru bicara NASA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meskipun salah satu tujuan utama badan tersebut adalah mencari kehidupan di alam semesta yang lebih luas, mereka belum menemukan tanda-tanda alien.
"Meskipun kami belum menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi, NASA sedang menjelajahi tata surya dan sekitarnya untuk membantu kami menjawab pertanyaan mendasar, termasuk apakah kami sendirian di alam semesta,” kata NASA dikutip dari The Independent.
ADVERTISEMENT