Ilmuwan Klaim Berhasil 'Ngobrol' dengan Paus Bungkuk Selama 20 Menit

26 Desember 2023 8:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paus bungkuk. Foto: Michael Smith ITWP/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paus bungkuk. Foto: Michael Smith ITWP/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mungkin ini terdengar seperti di film fiksi, tapi ilmuwan mengklaim mereka berhasil melakukan percakapan dengan paus bungkuk selama 20 menit di Alaska Tenggara.
ADVERTISEMENT
Seekor paus berusia 38 tahun bernama Twain telah berkomunikasi dengan para peneliti dari SETI Institute dan UC Davis. Twain menanggapi ‘panggilan suara’ yang sudah direkam sebelumnya.
Dalam studi tersebut, para peneliti SETI awalnya mempelajari bagaimana paus berkomunikasi. Setelah itu, mereka kemudian memutar suara “whup/throp” melalui speaker di bawah air. Suara tersebut merupakan panggilan sapaan bagi paus.
Ketika panggilan itu diperdengarkan di dalam air, Twain tiba-tiba mendekati perahu dan membalasnya dengan suara panggilannya sendiri. Dari sini, para ilmuwan menemukan bahwa Twain telah mengubah frekuensi panggilannya sebagai respons terhadap suara yang diperdengarkan oleh peneliti.
Menurut penulis utama studi, Dr. Brenda McCowan dari UC Davis, Twain tampak sangat antusias untuk menjawab panggilan yang disiarkanolpeneliti. Perilaku ini mencerminkan bahwa puas terlibat dalam suatu percakapan interaktif dengan rekaman panggilan tersebut.
Ilustrasi paus bungkuk. Foto: Michael Smith ITWP/Shutterstock
“Kami percaya ini adalah pertukaran komunikatif pertama antara manusia dan paus bungkuk dalam ‘bahasa’ mereka,” ujar Dr. McCowan sebagaimana dikutip Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Studi ini juga menjadi komunikasi pertama antara manusia dan paus dalam bahasa mereka. Ke depan, peneliti bilang percakapan tersebut dapat membuka jalan bagi manusia untuk bisa berinteraksi dengan alien di masa depan.
Ya, studi ini memang dibuat sebagai upaya agar peneliti bisa berkomunikasi dengan kehidupan yang lebih aneh di luar Bumi, bukan hanya dengan paus. Para peneliti SETI berharap dapat menggunakan paus untuk mengembangkan strategi komunikasi non-manusia ini.
Menurut mereka, paus bungkuk bisa mewakili alien karena punya kecerdasan dan keahlian komunikasi yang sangat tinggi. Otak besar paus bungkuk memiliki wilayah yang luas untuk memproses informasi melalui pendengaran, dan lingkungan berair memungkinkan mereka memancarkan sinyal dalam jarak yang sangat jauh.
“Paus bungkuk sangat cerdas, memiliki sistem sosial yang kompleks, berkomunikasi secara luas melalui nyanyian dan panggilan sosial,” ujar Dr. Fred Sharpe dari Alaska Whale Foundation.
Ilustrasi alien. Foto: Shutterstock
Artinya, dengan mempelajari cara paus berinteraksi, suatu hari nanti para ilmuwan mungkin bisa memahami cara berkomunikasi dengan alien.
ADVERTISEMENT
“Karena keterbatasan teknologi saat ini, asumsi penting dalam pencarian kecerdasan makhluk luar angkasa adalah bahwa mereka akan tertarik untuk melakukan kontak dengan manusia,” kata Dr. Laurence Doyle, peneliti dari SETI Institute.
Sebelumnya, para ilmuwan SETI telah berupaya untuk menemukan kehidupan di luar Bumi dengan mendengarkan sinyal radio yang masuk ke planet kita. Ini karena ilmuwan percaya peradaban alien yang sudah sangat maju membuat mereka tertarik untuk berkomunikasi dengan planet lain dengan cara mengirim informasi dalam bentuk energi tinggi.
Teori ini bermula dari dugaan adanya sinyal misterius di dekat pusat Bima Sakti. Sinyal itu diyakini menyimpan informasi yang dikirim oleh alien. Namun, karena kita tidak memiliki cara untuk mengetahui bagaimana alien berkomunikasi, SETI akhirnya berfokus untuk mengembangkan alat untuk memindai dan menerjemahkan sinyal misterius tersebut di luar angkasa.
ADVERTISEMENT