Ilmuwan Klaim Lab AS Pernah Ciptakan Makhluk Hibrida Manusia Kera

19 September 2022 7:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bonobo, hewan primata mirip simpanse. Foto: pixabay/tsauquet
zoom-in-whitePerbesar
Bonobo, hewan primata mirip simpanse. Foto: pixabay/tsauquet
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1920-an, sebuah laboratorium di Amerika Serikat disebut telah melakukan sebuah penelitian yang kontroversial dengan menciptakan makhluk hibrida hasil rekayasa manusia dan kera atau yang disebut humanzee.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh seorang psikolog evolusioner bernama Gordon G. Gallup, Jr. Dia menyebut bahwa makhluk hibrida itu lahir di laboratorium penelitian hewan tempat dia pernah bekerja. Adapun Gallup mendapat informasi ini dari seorang profesor di sebuah universitas yang tidak disebutkan namanya.
"Salah satu kasus yang paling menarik melibatkan upaya yang dilakukan pada tahun 1920-an di pusat penelitian primata pertama yang didirikan di AS di Orange Park, Florida," kata Gallup kepada The Sun.
Gallup mengatakan, tak lama setelah bayi hibrida itu lahir ke dunia, peneliti yang terlibat dalam eksperimen mulai mempertimbangkan moral dan etika. Mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan euthanasia pada bayi hibrida tersebut.
Salah satu orang utan yang disita dari perbatasan Thailand-Malaysia saat akan dikembalikan ke Indonesia. Foto: Soe Zeya Tun/Reuters
Yang jadi pertanyaan, apakah cerita itu benar? Meski hampir tidak mungkin untuk menyangkal klaim Gallup, tapi ada banyak ketidakpastian dalam cerita yang beredar, yang membuat klaim tersebut cukup untuk dipertanyakan keabsahannya.
ADVERTISEMENT
Pertama, soal waktu. Menurut Science Alert, lembaga yang dikatakan Gallup melakukan eksperimen tersebut adalah Yerkes National Primate Research Center. Lembaga ini didirikan pada tahun 1930, bukan pada 1920-an di mana humanzee dilahirkan.
Pendirinya adalah psikolog dan ahli primata Robert Yerkes. Semasa hidupnya, Yerkes merupakan orang yang mendukung penelitian eugenika. Dia juga terpesona akan perilaku hewan, terutama primata.
Sebelum berganti nama menjadi Yerkes National Primate Research Center, pada 1920-an lembaga ini pernah memakai nama Laboratories of Primate Biology dan Anthropoid Breeding and Experiment Station di Orange Park, Florida. Inilah fasilitas yang mungkin Gallup maksud.
Kedua, Gallup tidak memberitahu profesor universitas mana yang memberitahunya tentang humanzee. Dalam sebuah film dokumenter 2009, Gallup mengatakan bahwa orang yang memberitahu humanzee kepadanya adalah “sumber yang dapat dipercaya”, di mana orang ini benar-benar menyaksikan kelahiran hibrida. Tapi, klaim itu buru-buru Gallup cabut.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak mengatakan itu terjadi,” katanya kepada The Florida Times-Union pada 2009.
Kita mungkin takan pernah tahu apakah klaim Gallup benar atau tidak. Tapi, kalaupun itu memang tidak terjadi, eksperimen manusia kera pernah dilakukan di tempat lain oleh para ilmuwan dunia. Para peneliti di Uni Soviet dan China, misalnya, yang telah bereksperimen untuk menciptakan humanzee.
Ahli biologi Rusia, Ilya Ivanovich, pernah mencoba melakukan hal yang sama pada 1920-an. Namun, simpanse betina yang sudah di-inseminasi sperma manusia gagal hamil. Eksperimen lain pernah dilakukan dengan melibatkan perempuan (manusia) dan orangutan jantan. Namun, sebelum eksperimen dilakukan, orangutan keburu mati.
Puluhan tahun kemudian, tepatnya pada 1960-an, giliran peneliti China yang melakukan eksperimen humanzee. Namun, lagi-lagi ini gagal dilakukan.
ADVERTISEMENT
Adapun contoh makhluk humanzee yang paling terkenal adalah seekor simpanse bernama Oliver yang dibawa dari Afrika ke AS.
Oliver pernah dicurigai sebagai mata rantai yang hilang dari humanzee hybrida. Ini karena penampilan Oliver yang tampak seperti manusia, badannya tegak dan ia berjalan layaknya manusia. Namun, tes genetik mematahkan kecurigaan itu, karena hasilnya menunjukkan bahwa Oliver adalah seekor simpanse, bukan hewan hibrida.
Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah klaim Gallup. Sampai saat ini, cerita yang diungkapkan Gallup masih menjadi misteri yang menyelimuti laboratorium penelitian primata Robert Yerkes.