news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ilmuwan Sebut Kebakaran Hutan Australia Bisa Sebabkan Kepunahan Massal

11 Januari 2020 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kanguru yang terluka tertatih-tatih melewati semak belukar yang terbakar, di sebuah peternakan di Cobargo, Australia. Foto: REUTERS/Tracey Nearmy
zoom-in-whitePerbesar
Kanguru yang terluka tertatih-tatih melewati semak belukar yang terbakar, di sebuah peternakan di Cobargo, Australia. Foto: REUTERS/Tracey Nearmy
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa dunia tak lama lagi bakal menyaksikan kepunahan massal, apabila kebakaran hutan di Australia tak kunjung meredam. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka sejarah pun berulang.
ADVERTISEMENT
Menurut peneliti, kebakaran hutan bukan kali pertama yang memicu musnahnya kehidupan secara tiba-tiba di planet ini. Tak hanya di Australia, kebakaran massif juga banyak merusak keanekaragaman hayati di berbagai negara.
Dalam kasus kebakaran hutan di Australia, lebih banyak hewan dan tanaman yang selama beberapa pekan ke depan terancam keselamatannya. Hal ini dipicu oleh gelombang panas yang diperkirakan akan melanda Negeri Kangguru di musim panas.
Seekor hewan ternak mati tergeletak setelah kebakaran hutan di Batlow, di negara bagian New South Wales, Australia. Foto: AFP/SAEED KHAN
Mike Lee, seorang profesor biologi evolusi dari Universitas Flinders di Australia menyebut, negara tersebut dikenal sebagai salah satu negara megadiverse. Maksudnya, sebuah wilayah yang menjadi tempat tinggal sebagian besar spesies di Bumi.
Spesies endemik dalam jumlah yang sangat banyak juga menghuni Australia. Nahasnya, sebagian besar spesies di negara itu hidup di daerah yang terkena dampak kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
Hutan Hujan Gondwana di New South Wales dan Queensland, dalam laporan Medical Daily, disebut sebagai dua hutan yang terdaftar sebagai Warisan Dunia yang berfungsi sebagai rumah bagi serangga dan sejumlah besar siput darat. Sayangnya, sebagian besar area telah terbakar pada musim panas ini.
Lee juga mengungkapkan soal kemungkinan si jago merah yang bisa sewaktu-waktu membunuh mamalia dan burung. Namun yang paling terancam dan berisiko tinggi menghadapi kepunahan sebenarnya adalah invertebrata kecil yang kurang bergerak.
"Kebakaran hutan telah digambarkan dengan tepat sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kepunahan dapat terjadi dalam waktu yang lama," kata Lee dalam sebuah artikel yang di-posting di The Conversation.
Kobaran api telah menyebabkan kepunahan di masa lalu. Sebagai contoh, asteroid selebar 10 kilometer yang menghantam Bumi hampir 66 juta tahun yang lalu menyebabkan badai api global mematikan yang membunuh dinosaurus.
Kanguru yang terluka tertatih-tatih melewati semak belukar yang terbakar, di sebuah peternakan di Cobargo, Australia. Foto: REUTERS/Tracey Nearmy