Ilmuwan Temukan Aliran Lumpur Mirip Lava di Planet Mars

19 Mei 2020 14:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permukaan detail Planet Mars.  Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS
zoom-in-whitePerbesar
Permukaan detail Planet Mars. Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS
ADVERTISEMENT
Beberapa temuan menarik menunjukkan bahwa di masa lampau, air pernah mengalir di permukaan Planet Mars. Temuan ini penting untuk para peneliti dalam menggali bukti kehidupan di planet merah.
ADVERTISEMENT
Seperti yang ditemukan lewat riset terbaru dalam jurnal Nature Geoscience. Ilmuwan mendapati ada cairan mirip lava di planet tersebut yang masih menjadi teka-teki. Namun setelah ditelusuri, ilmuwan berhasil mengungkap bahwa cairan tersebut merupakan lumpur yang menyerupai lava.
Petr Brož adalah ilmuwan dari Institut Geofisika di Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko yang selama bertahun-tahun menggarap riset ini. Ia terpesona oleh gambar satelit yang menampakkan fitur-fitur unik di permukaan Mars.
Fitur unik yang dimaksud berbentuk kerucut dengan puluhan ribu kilometer tingginya dan tersebar di belahan utara Mars. Masing-masing memiliki kawah kecil di atasnya.
Ilustrasi Mars Foto: D Mitriy / Wikimedia Commons
Brož pun penasaran, apakah kawah-kawah tersebut dibentuk oleh magma atau lumpur. Untuk menjawabnya, ia dan Manish Patel, seorang dosen senior dalam ilmu planet di Open University Inggris sepakat membuat sebuah eksperimen.
ADVERTISEMENT
Patel yag menjadi rekan penelitiannya juga bekerja pada beberapa instrumen untuk misi luar angkasa robot, termasuk penjelajah ExoMars dari Badan Antariksa Eropa (ESA) yang akan diluncurkan pada 2022.
Open University tempat Patel bekerja memiliki Mars Chamber, yakni sebuah ruangan bertekanan rendah yang dapat mereproduksi tekanan atmosferik dan komposisi Mars, serta suhu permukaannya. Meskipun masih dipengaruhi oleh gravitasi Bumi, para peneliti bisa seolah-olah melakukan eksperimen di Mars.
Selama sebulan penuh, Brož dan tim telah menghabiskan waktu 10 jam dalam sehari untuk mengamati bagaimana perilaku lumpur yang terdapat di Mars.
Ketika ruangan itu diatur ke negatif 4 derajat Fahrenheit, mereka menuangkan lumpur. Anehnya, lumpur itu tidak segera membeku. Hanya saja ia membentuk lapisan es di atas lumpur cair di dalamnya. Lumpur cair kemudian akan tumpah dari retakan di kerak, yang kemudian membeku.
Debu di sebelah kiri memperlihatkan es dan bebatuan yang jatuh dari ketinggian 500 meter di tebing dekat Kutub Utara Mars. Foto: NASA
Karena kondisi Mars yang disimulasikan, seperti tekanan atmosfer rendah, air menjadi tidak stabil dan mendidih serta menguap. Ini menyebabkan lumpur akhirnya menjadi dingin dan membeku.
ADVERTISEMENT
Formasi yang diciptakan oleh proses ini terlihat mirip dengan aliran lava "ropy" di Hawaii dan Islandia, di mana permukaan bergelombang membentuk ketika lava perlahan mendingin.
Dibandingkan dengan eksperimen dengan lumpur pada tekanan atmosfer Bumi, lumpur tidak membentuk lapisan es, mengembang atau menciptakan bentuk lava, bahkan ketika suhu turun.
Brož tidak menyangka lumpur akan bergerak seperti lava di planet lain dan ini membuatnya sedikit terkejut.
'Kawah Biru' di planet Mars. Foto: NASA/JPL/University of Arizona
Kemungkinan kerucut-kerucut di permukaan Mars sebenarnya adalah gunung berapi sedimen di mana lumpur dibawa ke permukaan dari kedalaman ratusan kaki bahkan lebih dari satu kilometer di bawahnya. "Gunung berapi sedimen berfungsi sebagai jendela ke bawah permukaan," kata Brož, seperti dikutip CNN.
Fitur kerucut dapat ditemukan di daerah yang sama di mana saluran yang panjang dan lebar meninggalkan bekasnya di permukaan Mars, mengungkap di mana banjir raksasa kemungkinan meletus dari bawah permukaan. Dan ini bisa menyebabkan vulkanisme sedimen, di mana potongan-potongan batu dan air meletus seperti lumpur.
ADVERTISEMENT
Kehadiran lumpur menandakan sesuatu yang pernah ada di Mars: air. Mars kemungkinan memiliki lingkungan stabil yang hangat, atmosfer, dan medan magnet global yang memungkinkan air ada di permukaan miliaran tahun yang lalu.
"Jika fitur-fitur ini memang hasil dari vulkanisme sedimen, ini mengatakan kepada kita bahwa di daerah-daerah ini di suatu tempat di bawah permukaan adalah sumber lumpur," kata Broz. "Dengan kata lain, harus ada, atau harus ada, semacam akuifer yang mengandung air cair untuk memobilisasi sedimen berbutir halus dan membawanya ke permukaan Mars."
Planet Mars Foto: AlexAntropov86/ Pixabay
Sulit untuk memperkirakan usia kerucut, tetapi kerucut itu pasti lebih muda dari daratan yang ditempati. Brož memperkirakan bahwa kerucut Mars ini mungkin berusia antara beberapa ratus juta hingga 2 miliar tahun.
ADVERTISEMENT
"Aliran lumpur dapat terlihat sangat mirip dengan aliran lava magmatik di Mars," kata Brož. "Jadi pada prinsipnya kami mempertimbangkan eksplorasi Mars di masa depan melalui gambar satelit, karena kami mengusulkan bahwa dua mekanisme yang sangat berbeda menyebabkan fitur yang mirip, yang akan sulit dibedakan satu sama lain."
Jika aliran itu dikaitkan dengan magma, itu berarti sumber magma dan panas seharusnya berada di bawah permukaan. Dan jika mengendap atau berlumpur, itu menunjukkan adanya air di bawah permukaan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.