Ilmuwan Temukan Daerah dengan Udara Terbersih di Bumi, Ini Lokasinya

5 Juni 2020 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salju yang meleleh di Antartika. Foto: Johan Ordonez
zoom-in-whitePerbesar
Salju yang meleleh di Antartika. Foto: Johan Ordonez
ADVERTISEMENT
Tim ilmuwan dari Colorado State University telah menemukan daerah dengan kualitas udara terbersih di dunia. Lokasi itu berada di Samudra Selatan di dekat Antartika. Para ilmuwan mendeskripsikan kualitas udara di daerah itu benar-benar murni dan terbebas dari polusi.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian itu menyebut, udara yang berada di lapisan awan bagian bawah bebas dari segala jenis partikel yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pembuangan limbah. Udara di wilayah itu juga disebut terbebas dari partikel debu yang berasal dari benua lain.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kapal riset yang berangkat dari Tasmania, Australia, menuju lokasi yang berjarak 40 kilometer dari Antartika. Di wilayah itu para ilmuwan meneliti profil bakteri dari sampel udara di wilayah itu.
Dari penelitian yang telah dipublikasi di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para ilmuwan menemukan bahwa kualitas udara di sana sangat bersih dan tidak terkontaminasi partikel polusi dari mana pun. Namun, partikel udara tersebut hanya mengandung sedikit DNA untuk dianalisis.
Turis mengunjungi Antartika sebelum saljunya meleleh. Foto: Johan Ordonez
Thomas Hill, salah satu anggota tim ilmuwan, mengatakan partikel-partikel yang ditemukan berhubungan dengan bakteri yang berasal dari sea spray yaitu partikel aerosol yang berasal dari lautan. Dari hasil penelitian, mereka menemukan bahwa Samudra Selatan yang juga disebut Samudra Antartika merupakan wilayah yang tidak terpapar aktivitas antropogenik atau aktivitas manusia yang menghasilkan polusi.
ADVERTISEMENT
“Kami berhasil menggunakan bakteri yang berasal dari udara di sekitar Samudra Selatan sebagai alat diagnostik untuk meneliti kandungan komposisi mikroba di atmosfer yang memiliki kontak langsung dengan lautan,” ujar Hill, seperti diberitakan Sky News.
Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian lain yang berlangsung di samudra di belahan bumi utara dan wilayah subtropis. Dalam penelitian tersebut, tim ilmuwan menemukan mikroba yang terkandung di udara berasal dari benua lain yang tersebar oleh angin.
“Antartika tampaknya menjadi wilayah yang terisolasi dari penyebaran mikroorganisme dan pengendapan nutrisi dari benua di belahan bumi selatan,” tambah Hill.