news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ilmuwan Temukan ‘Darah Tertua di Dunia’ dan Mau Mengkloning Pemiliknya

19 April 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Darah tertua di dunia. Foto: North-Eastern Federal University
zoom-in-whitePerbesar
Darah tertua di dunia. Foto: North-Eastern Federal University
ADVERTISEMENT
Menghidupkan kembali hewan yang telah punah dengan cara mengkloning DNA hewan tersebut adalah impian para ilmuwan. Dan tampaknya, hal itu bisa segera terealisasikan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini para ilmuwan di Rusia telah berhasil mengekstraksi darah dari sisa mumi bayi kuda berusia 42.000 tahun yang telah lama punah. Salah satu media yang mengabarkan hal ini antara lain adalah The Siberian Times pada 16 April lalu.
Mumi kuda jantan muda yang diambil darahnya itu ditemukan pada Agustus tahun lalu di Kawah Batagaika di Yakutia, Rusia. Kuda yang terawetkan dengan sempurna itu merupakan kuda Lenskaya yang pernah hidup pada era Paleolitikum atau Zaman Batu Tua di daerah Yakutia yang merupakan wilayah terdingin di Rusia.
Mumi bayi kuda berusia 42.000 tahun yang telah lama punah. Foto: North-Eastern Federal University
Mumi kuda Lenskaya diperkirakan mati pada usia satu atau dua minggu dan kemudian terawetkan secara alami dengan sempurna. Masih terdapat helaian rambut pada tubuh mumi kuda itu.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti di Museum Mammoth di Federal University, Yakutsk, bagian dalam kuda Lenskaya itu berada dalam kondisi sangat baik. Mereka berhasil mendapatkan sampel darah dari pembuluh jantung kuda. Darah itu sekarang dijuluki sebagai “darah tertua di dunia”.
“Hasil autopsi menunjukkan organ-organ internal yang terpelihara dengan sempurna. Sampel darah cair diambil dari pembuluh-pembuluh jantung. Jaringan-jaringan otot mempertahankan warna kemerahan alami mereka,” ujar Semyon Grigoryev, kepala Museum Mammoth, kepada The Siberian Times, seperti dikutip dari IFLscience.
"Kami sekarang dapat mengklaim bahwa ini adalah hewan Zaman Es yang paling terpelihara yang pernah ditemukan di dunia," imbuh Grigoryev.
Mumi bayi kuda berusia 42.000 tahun yang telah lama punah. Foto: North-Eastern Federal University
Sekarang, para peneliti sedang mengumpulkan sel-sel lainnya untuk kemudian mengkloning spesies ini. Para peneliti juga berharap, penemuan ini bisa membuka jalan ke tujuan akhir mereka, yakni mengkloning mammoth berbulu.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan penelitian ini, para peneliti dari Federal University, Rusia, bekerja sama dengan para ilmuwan dari Sooam Biotech Research Foundation, Korea Selatan.
Para ilmuwan dari Korea Selatan itu sangat yakin dapat mengekstraksi sel anak kuda tersebut untuk mengkloningnya dan membangkitkan kuda Lenskaya dari kepunahan. Namun, sejauh ini masih belum jelas, apakah sel-sel tersebut berasal dari sampel darah atau bukan.
Agar hewan itu dapat dikloning, para peneliti harus lebih dulu mengekstraksi dan menumbuhkan sel-sel dari DNA purba, sesuatu yang belum pernah berhasil dilakukan sebelumnya. Sejauh ini, mereka telah mengalami 20 kali kegagalan dalam upaya tersebut. Namun begitu, mereka tetap yakin akan berhasil dalam percobaan berikutnya.
Dalam percobaan yang dilakukan, para peneliti akan merekonstruksi sebagian DNA kuda Lenskaya dan kemudian memasukkan gen parsial DNA tersebut ke dalam embrio hidup milik kerabat dekat dari hewan tersebut. Metode ini mereka anggap sebagai metode yang paling memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Terkait kerabat dekat spesies yang ingin dikloning, para ilmuwan itu telah menentukan jenisnya. Misalnya untuk mammoth berbulu, kerabat terdekat mereka adalah gajah Asia. Sementara untuk kuda Lenskaya, para ilmuwan telah memilih kuda Korea, penerus kuda Mongolia, sebagai salah satu ras kuda tertua dan terkuat.
Jadi, membangkitkan hewan yang sudah lama punah mungkin saja bisa terjadi lebih cepat dari dugaan kita karena secara teori para ilmuwan meyakini akan berhasil melakukannya. Kita tunggu saja apakah para ilmuwan itu berhasil melakukannya atau tidak.