Ilmuwan Temukan Fosil 'Naga Terbang', Pernah Hidup di Negara Ini

14 September 2021 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilmuwan temukan sisa-sisa fosil Pterosaurus yang dijuluk naga terbang di Cile. Foto: niversidad de Chile/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilmuwan temukan sisa-sisa fosil Pterosaurus yang dijuluk naga terbang di Cile. Foto: niversidad de Chile/AFP
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan telah menemukan bukti adanya seekor 'naga terbang' yang diketahui telah menjelajahi langit belahan Bumi utara dan juga menginjakkan kaki di negara Cile. Naga terbang yang dimaksud ini adalah julukan dari Pterosaurus, dinosaurus yang hidup di zaman Jurassic.
ADVERTISEMENT
Kelompok awal Pterosaurus menjelajahi Bumi sekitar 160 juta tahun yang lalu. Sang naga terbang ini memiliki ciri ekor yang runcing dan panjang, sayap yang tajam, dan gigi yang menjorok ke luar.
Sisa-sisa fosil Pterosaurus dari era Jurassic ini, ditemukan pada tahun 2009 oleh Osvaldo Rojas, Direktur Atacama Desert Museum of Natural History and Culture di Gurun Atacama, Cile yang dikenal sebagai gurun terpanas di Bumi.
Ilustrasi Pterosaurus. Foto: Wikimedia Commons/Ben Sutherland
Penemuan ini membuktikan sang naga terbang telah ada dan menjelajahi belahan Bumi bagian selatan yang tak pernah diperkirakan sebelumnya. Selanjutnya, sisa-sisa fosil dinosaurus berjuluk Naga Terbang ini diteliti lebih lanjut oleh para ilmuwan di University of Chile.
"Distribusi hewan dalam kelompok ini lebih luas daripada yang diketahui hingga sekarang," kata Jhonatan Alarcon, ilmuwan di University of Chile yang juga memimpin penelitian ini.
ADVERTISEMENT
Alacron menambahkan penemuan dari kelompok Pterosaurus ini biasanya berasal dari Eropa. Penemuan ini menunjukkan hubungan yang erat dan kemungkinan migrasi antara belahan utara dan selatan pada saat sebagian besar daratan selatan dunia diyakini terhubung di superbenua yang disebut Gondwana.
Ilustrasi Pterosaurus. Foto: Wikimedia Commons/Ben Sutherland
“Ada Pterosaurus dari kelompok ini juga di Kuba, yang tampaknya adalah hewan pesisir, jadi kemungkinan besar mereka telah bermigrasi antara Utara dan Selatan atau mungkin mereka datang sekali dan tinggal, kami tidak tahu,” ungkap Alarcon dikutip The Independent.
Sebelumnya pada 2019, kerangka reptil terbang yang sama berusia 96 juta tahun ditemukan di Australia. Di tahun yang sama, reptil terbang yang ditemukan terkubur di dalam wilayah es di Kanada diidentifikasi sebagai spesies baru yang termasuk di antara hewan terbang terbesar dalam sejarah.
ADVERTISEMENT