Ilmuwan Temukan Planet dengan 3 Matahari Mirip di Film Star Wars

12 Oktober 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Planet  dengan tiga Matahari.  Foto: ALMA/ESO/NAOJ/NRAO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Planet dengan tiga Matahari. Foto: ALMA/ESO/NAOJ/NRAO
ADVERTISEMENT
Sistem bintang yang terletak di konstelasi Orion telah menjadi rumah bagi planet paling langka di alam semesta, salah satunya adalah planet yang mengorbit tiga matahari secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Jika dalam film fiksi Star Wars digambarkan seperti apa dunia dengan dua matahari, maka para ilmuwan mungkin telah menemukan sebuah planet yang mengorbit di tiga matahari dalam sistem bintang yang dikenal sebagai GW Orionis, yang terletak 1.300 tahun cahaya dari Bumi.
Sistem bintang sendiri telah menjadi subjek menarik bagi para peneliti untuk dipelajari. Di pusatnya hidup tiga bintang, dua di antaranya terkunci dalam orbit biner yang rapat satu sama lain, sementara yang ketiga bergerak luas di sekitar dua lainnya.
GW Ori menjadi lebih aneh ketika para astronom melihatnya menggunakan teleskop Atacama Large Milimeter/submilimeter Array di Chili. Mereka menemukan fakta bahwa tiga cincin itu sebenarnya tidak bergerak sejajar satu sama lain.
Ilustrasi planet dengan tiga Matahari. Foto: ALMA/ESO/NAOJ/NRAO
Tim mengungkapkan bahwa ini mungkin disebabkan oleh keberadaan planet muda atau pembentukannya yang menyebabkan ketidakseimbangan gravitasi. Sekarang, sebuah makalah yang baru-baru ini diterbitkan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menunjukkan bukti baru keberadaan planet tersebut.
ADVERTISEMENT
Peneliti melakukan simulasi 3D untuk memahami pembentukan celah di cincin sistem bintang, berdasarkan pengamatan cincin debu di tempat lain di alam semesta. Tim menguji dua kemungkinan, pertama pecahnya cincin terbentuk dari torsi yang diterapkan oleh tiga bintang yang berputar-putar di pusat sistem bintang atau bisa juga akibat pecahnya planet setelah terbentuk di dalam cincin.
Hasilnya, para peneliti menyimpulkan, tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan kemungkinan pertama sehingga didapat jawaban bahwa kejadian itu bisa disebabkan oleh planet yang sangat besar sebesar Jupiter.
“Jika pengamatan di masa depan mendukung teori ini, ini bisa menjadi bukti pertama planet circumtriple,” kata Jeremy Smallwood, penulis utama penelitian dari University of Nevada, AS, kepada The New York Times.
ADVERTISEMENT
* * *
Ikuti survei kumparan Tekno & Sains dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveiteknosains.