Ilmuwan Temukan Planet yang Mirip Bumi dan Matahari

11 Juni 2020 10:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi planet dan bulannya. Foto: Comfreak via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi planet dan bulannya. Foto: Comfreak via pixabay
ADVERTISEMENT
Ilmuwan baru-baru ini menemukan exoplanet atau planet yang berada di luar sistem tata surya kita dan bintang yang mirip dengan Bumi dan Matahari. Para ilmuwan mengklaim, exoplanet itu berpotensi dihuni dan memiliki kehidupan, sebab ia berada pada jarak yang tepat dengan bintang sehingga permukaannya kemungkinan mengandung air.
ADVERTISEMENT
Rene Heller, pemimpin penelitian dari Max Planck Institute for Solar System Research mengatakan, planet yang terdeteksi itu berukuran sekitar 1,9 kali lebih besar dari Bumi. Penemuannya telah diterbitkan di jurnal Astronomy and Astrophysics.
“Planet ini seperti kombinasi hampir dua kali ukuran Bumi dan juga mempunyai bintang yang mirip dengan tata surya kita sehingga tampak spesial dan familiar,” ucap Heller, seperti diberitakan Science Alert.
Kembaran Bumi ini diberi nama KOI-456.04. Jika eksistensi KOI-456.04 ini dapat dikonfirmasi oleh teleskop lain, exoplanet itu akan masuk menjadi satu dari sekitar 4.000 exoplanet yang telah ditemukan di luar tata surya kita.
KO1-456.04 mengorbit pada bintang mirip Matahari yang diberi nama Kepler-160. Selain itu, penelitian lain menemukan kembaran Matahari ini dikelilingi 4 planet lain.
Ilustrasi bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti Foto: Skeeze via Pixabay
Para ilmuwan menganggap suatu planet berpotensi dihuni, jika ia mengorbit bintang secara stabil pada jarak tertentu. Hal itu diperlukan agar planet dapat mempertahankan temperatur yang dapat mengandung air.
ADVERTISEMENT
Peneliti memperkirakan Galaksi Bima Sakti dapat menampung lebih dari 10 miliar planet seperti Bumi, namun baru sekitar 4.000 planet yang baru terdeteksi.
Namun sebagian besar exoplanet itu tidak memenuhi syarat untuk dapat dihuni kehidupan. Sejauh ini, planet yang telah ditemukan sebagian besar mengorbit bintang berukuran kecil atau katai berwarna merah yang tidak cukup stabil. Bintang ini lebih mungil dan redup ketimbang Matahari dan mengeluarkan radiasi inframerah.
Selain itu, kebanyakan exoplanet berukuran sebesar Neptunus atau empat kali lebih besar ketimbang Bumi. Planet sebesar itu cenderung memiliki kandungan hidrogen yang terlalu banyak di atmosfer sehingga tidak dapat mengandung air.
Ilustrasi exoplanet. Foto: Dan Durda via Reuters
Namun, para peneliti menilai kandidat planet yang baru ditemukan ini menjanjikan setelah mereka mengobservasi ulang lewat teleskop Kepler Space. Mereka menemukan ukuran KOI-456.04 tidak lebih dari dua kali ukuran bumi. Itu artinya, kondisi atmosfer di sana itu diduga mirip dengan Bumi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, KO1-456.04 mengorbit bintang yang berukuran 1,1 lebih besar dari Matahari dengan temperatur permukaan mencapai 5.200 derajat celsius atau 300 derajat lebih kecil daripada Matahari.
Menurut penelitian tersebut, jika atmosfer KO1-456.04 mirip dengan Bumi, itu berarti rata-rata suhu permukaannya berkisar 5 derajat celsius. Sementara rata-rata suhu Bumi sekitar 15 derajat celsius.
Untuk bisa riset lebih detail lagi soal exoplanet atau calon planet layak huni manusia, para ahli astronomi kini tengah membangun teleskop luar angkasa yang lebih canggih. Ada Canadian Space Agency yang berencana meluncurkan teleskop James Webb pada 2021 mendatang, atau European Space Agency yang dijadwalkan merilis teleskop PLATO pada 2026 mendatang.