Ilmuwan Ungkap Misteri Batu Besar Usia Ribuan Tahun di Arab Saudi

22 Agustus 2020 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batu mustatil berusia 7.000 tahun di Arab Saudi.  Foto: Jurnal The Holocene/Groucutt
zoom-in-whitePerbesar
Batu mustatil berusia 7.000 tahun di Arab Saudi. Foto: Jurnal The Holocene/Groucutt
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, para arkeolog berhasil membuat katalog yang mendeskripsikan tentang monumen batu besar berusia 7.000 tahun di utara Semenanjung Arab, berbatasan dengan Gurun Nefud, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Bangunan yang disebut struktur batu ‘mustatil’ itu berbentuk persegi panjang dan menjadi misteri selama ribuan tahun. Kini, bukti baru menunjukkan bahwa mustatil diduga digunakan untuk tujuan ritual.
Mustatil adalah salah satu struktur batu raksasa tertua di dunia, umurnya bahkan ribuan tahun lebih tua dari piramida Giza. Para arkeolog yakin, mustatil dulunya merupakan kawasan yang subur sebelum berubah menjadi gurun pasir yang gersang.
Penemuan mustatil pertama kali didokumentasikan pada tahun 2017, lewat fotografi satelit yang mengungkap struktur bangunan misterius di hamparan gurun Harrat Khaybar di Arab Saudi.
Para arkeolog yang dipimpin Huw Groucutt, ilmuwan dari Max Planck Institute for Chemical Ecology di Jerman membuat serangkaian penelitian dan berhasil mengungkap fakta baru terkait mustatil. Dengan mempelajari citra satelit di tepi selatan Gurun Nefud, mereka mengidentifikasi 104 batu mustatil baru, kemudian pergi ke lapangan dan mempelajarinya secara langsung.
Struktur batu mustatil berbentuk persegi panjang dilihat dari citra satelit. Foto: Jurnal The Holocene/Groucutt
Seperti mustatil Harrat Khaybar, mustatil Gurun Nefud terdiri dari dua platform pendek dan tebal, dihubungkan oleh dinding panjang paralel dengan tinggi hingga 600 meter. Metode konstruksi serupa juga dapat dilihat pada beberapa mustatil, di mana batu tegak ditempatkan secara vertikal ke dalam tanah untuk membentuk dasar dinding, dan batu ditumpuk untuk mengisi celah di antara keduanya. Satu bangunan diidentifikasi berusia 7.000 tahun.
ADVERTISEMENT
Ini berarti masuk dalam periode Lembah Afrika yang dimulai sekitar 14.600 hingga 14.500 tahun lalu dan berakhir sekitar 6.000 hingga 5.000 tahun lalu. Dalam periode tersebut, Sahara dan Jazirah Arab memiliki curah hujan yang jauh lebih tinggi ketimbang zaman sekarang. Tanah di sana juga jauh lebih hijau dan subur.
Namun di Jazirah Arab, periode itu tidak berlangsung lama. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa puncak padang rumput berakhir sekitar 8.000 tahun lalu. Setelah itu, wilayah tersebut mengering dengan sangat cepat, berubah menjadi gurun seperti saat ini.
Struktur batu memanjang di Arab Saudi. Foto: Jurnal The Holocene/Groucutt
Lantas, apa gunanya mustatil? Mengapa begitu banyak struktur batu mustatil di wilayah Arab? Para peneliti percaya, meningkatnya persaingan memperebutkan sumber daya dan wilayah pasca-tanah mengering bisa menjadi pemicu dibangunnya struktur mustatil.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian mendetail mengungkapkan bahwa dinding panjang mustatil tidak memiliki bukaan yang jelas. Peneliti juga menemukan artefak seperti perkakas batu di dalam dan sekitar mustatil. Bukti ini menunjukkan bahwa mustatil tidak digunakan untuk menyimpan air atau kandang ternak.
Di satu lokasi, peneliti justru menemukan kumpulan tulang hewan, termasuk hewan liar dan tulang sapi atau auroch liar. Di mustatil lain, peneliti menemukan batu dengan pola geometris dilukis di atasnya.
Batu Mustatil dengan pola geometris dilukis di atasnya. Foto: Jurnal The Holocene/Groucutt
"Penafsiran kami tentang mustatil adalah bahwa itu merupakan situs ritual, tempat sekelompok orang bertemu untuk melakukan semacam kegiatan sosial yang saat ini tidak diketahui," kata Groucutt. "Mungkin itu tempat pengorbanan hewan atau pesta."
Hipotesis peneliti merujuk pada pemahaman bahwa mustatil dibangun sebagai mekanisme sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Kurangnya fungsi utilitarian yang jelas untuk mustatil menunjukkan interpretasi ritual. Faktanya, mustatil tampaknya mewakili salah satu contoh paling awal dari perilaku ritual skala besar yang dikodekan dalam praktik konstruksi dan penggunaan monumental," tulis peneliti.
ADVERTISEMENT
"Temuan kami menunjukkan bahwa mustatil adalah arsip penting dari prasejarah Arab, dan penyelidikan serta penggalian di masa depan kemungkinan besar akan sangat bermanfaat, yang mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan sosial dan budaya.”