India Longgarkan Lockdown, Kini Terancam Gelombang 3 Covid

21 Juni 2021 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasien terinfeksi virus corona mendapat perawatan di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), New Delhi, India.  Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pasien terinfeksi virus corona mendapat perawatan di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), New Delhi, India. Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ketika tsunami COVID-19 varian Delta menghantam India, pemerintah setempat sempat menerapkan lockdown nasional untuk menekan penularan virus corona. Kini, mereka mulai melonggarkan penguncian dan masyarakat di sana kembali hidup seakan bencana corona sudah usai.
ADVERTISEMENT
Pejabat kesehatan di Maharashtra, negara bagian kedua terpadat di India, mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi datangnya gelombang ketiga infeksi virus corona dampak dari pelonggaran penguncian sebulan setelah tsunami COVID-19 menewaskan ribuan orang India.
Baru-baru ini, pemerintah Maharashtra diketahui mencabut pembatasan sosial di sejumlah kota, salah satunya di ibu kota Mumbai. Pembatasan yang dicabut termasuk membuka kembali mal, bioskop dan pusat kebugaran dengan kapasitas 50 persen. Ironisnya, mereka juga mencabut aturan WFH (work from home) bagi karyawan dan membebaskan staf bekerja di kantor tanpa ada pembatasan karyawan.
Pekerja mengenakan alat pelindung diri (APD) menyiapkan kayu untuk pemakaman jenazah yang meninggal karena virus corona di sebuah krematorium, Mumbai, India, Kamis (15/4). Foto: Francis Mascarenhas REUTERS
"Kita harus memiliki rencana yang jelas, dan menyiapkan persiapan untuk beberapa minggu ke depan, kapanpun gelombang berikutnya datang," kata Rahul Pandit, anggota gugus tugas COVID negara bagian dan direktur Rumah Sakit Fortis Mumbai, sebagaimana dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
"Upaya kita harus diarahkan dalam menunda gelombang sebanyak yang kita bisa, dan bahkan berusaha mencegahnya."
Sementara menurut para ahli, gelombang tsunami corona ketiga di India kemungkinan akan terjadi pada Oktober mendatang kendati tidak separah gelombang sebelumnya. Meski begitu, pandemi tetap akan menjadi ancaman kesehatan masyarakat selama setahun ke depan.
Sebelumnya, pada April 2021, Maharashtra diketahui menjadi negara bagian yang paling parah dihantam gelombang pandemi corona. Wilayah tersebut menjadi episentrum penyebaran COVID-19 hingga memuncul varian Delta. Kala itu, banyak fasilitas rumah sakit yang kewalahan menerima banyaknya pasien corona.
Pasien terinfeksi virus corona mendapat perawatan di Ahmedabad, India. Foto: Amit Dave/REUTERS
Kini, pasar dan pusat perbelanjaan di India kembali dipenuhi oleh kerumunan orang, bahkan hampir tidak ada jarak sosial yang diterapkan. Kerumunan juga terjadi di New Delhi dan Bengaluru. Pada Jumat (18/6), dalam 24 jam terakhir dikonfirmasi 62.480 infeksi baru di India, dengan kematian 1.587 orang.
ADVERTISEMENT
Di Maharashtra sendiri, dikonfirmasi 9.830 infeksi baru dalam semalam, menyumbang sekitar seperlima dari total 29,7 juta infeksi di India. Jumlah kematiannya mencapai 116.000 orang. Bagaimanapun India dan Brasil menjadi salah satu negara penyumbang kematian akibat corona tertinggi dalam kurun waktu 7 hari terakhir.
Para ahli mendesak agar pemerintah India segera meningkatkan vaksinasi sebagai upaya untuk mengurangi jumlah kasus saat gelombang ketiga terjadi.
"Pemerintah harus meningkatkan vaksinasi untuk mencapai target 10 juta suntikan per hari dan juga meluncurkan blitzkrieg tentang keuntungan vaksinasi untuk mengatasi keraguan vaksin," kata Harsh Mahajan, presiden Nanthealth, organisasi layanan kesehatan swasta.
Meskipun India menjadi produsen vaksin terbesar di dunia, negara tersebut hanya berhasil menginokulasi sekitar 5% dari 950 juta orang dewasa yang memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT