Indonesia Ikut Riset Gabungan WHO untuk Temukan Obat COVID-19

1 April 2020 10:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ilmuwan Indonesia ikut berpartisipasi dalam riset gabungan penemuan obat untuk COVID-19 bertajuk Solidarity Trial. Riset yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini juga diikuti oleh sejumlah peneliti dari negara lain.
ADVERTISEMENT
Solidarity Trial sendiri merupakan program WHO untuk melakukan pengujian klinis terhadap empat terapi pengobatan virus corona SARS-CoV-2 yang telah dikembangkan selama ini, yaitu remdesivir, kombinasi lopinavir atau ritonavir, kombinasi lopinavir atau ritonavir ditambah interferon (beta-1b), dan chloroquine (klorokuin).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes), Siswanto, dalam keterangan tertulis menjelaskan, awalnya Indonesia sudah bergabung dalam penelitian bersama untuk pengujian satu jenis obat. Namun sesuai hasil diskusi lebih lanjut dengan WHO, kini Indonesia menyatakan bersedia mengikuti riset untuk empat alternatif terapi obat yang dikembangkan WHO.
“Indonesia siap berpartisipasi aktif pada riset empat alternatif terapi COVID-19 dalam Solidarity Trial WHO. Melalui partisipasi aktif ini, diharapkan dapat segera ditemukan alternatif terbaik dalam perawatan pasien COVID-19 di Indonesia,” ujar Siswanto, dikutip Antara.
ADVERTISEMENT
Selain Indonesia, ada lebih dari 45 negara lain yang ikut berpartisipasi. Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. Navaratnasamy Paranietharan menilai kesediaan Indonesia menjadi kontribusi penting dalam upaya kolektif dunia dalam mempercepat penemuan obat COVID-19 yang paling efektif.
Studi dilakukan untuk mendapatkan bukti klinis yang lebih kuat dan valid terhadap efektivitas dan keamanan keempat obat tersebut. Prosesnya memang didesain secara khusus untuk mempersingkat waktu, namun tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip Cara Uji Klinis yang Baik/Good Clinical Practice (CUKB/GCP).
Untuk memastikan pelaksanaannya sesuai standar, Balitbangkes Kemenkes secara langsung berperan sebagai koordinator pelaksanaan riset di Indonesia.
Ilustrasi obat COVID-19. Foto: Shutter Stock
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!