Inggris Legalkan Obat Berbasis Ganja untuk Epilepsi

28 Desember 2019 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat cair Foto: ulleo/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat cair Foto: ulleo/Pixabay
ADVERTISEMENT
Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) Inggris resmi melegalkan obat berbasis ganja untuk penderita epilepsi. Obat yang dipasarkan dengan merek dagang “Epidyolex” ini akan beredar mulai 6 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Epidyolex dikemas dalam bentuk obat oral dan diperuntukkan bagi anak-anak dari usia dua tahun hingga orang dewasa.
Kandungan cannabidiol (CBD) dalam Epidyolex diklaim dapat mengurangi intensitas kejang pada anak hingga 40 persen.
Melansir dari BBC, obat ini akan digunakan untuk mengobati dua jenis epilepsi langka dan akut pada anak, yaitu sindrom Lennox Gastaut dan sindrom Dravet. Keduanya dapat menyebabkan beberapa kali kejang dalam sehari.
Ilustrasi anak minum obat. Foto: Shutterstock
Chief Executive dari Epilepsy Action, Philip Lee, menganggap kabar ini membawa harapan baru dan bisa mengubah hidup beberapa orang. Namun, ia menambahkan bahwa Epidyolex bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengumpulkan bukti kuat dalam mevalidasi efektivitas obat-obatan berbasis ganja lainnya.
ADVERTISEMENT
Tanggapan berbeda datang dari Peter Carroll, seorang pegiat ganja medis. Ia mengatakan pelegalan Epidyolex dilakukan sedikit terlambat. Ia sudah lama mendesak agar obat ganja dengan CBD dan tetrahydrocannabinol (THC) tersedia untuk keluarga yang membutuhkan. THC sendiri merupakan komponen psikoaktif ganja.
“Apa yang telah terbukti memiliki efek transformasi untuk anak-anak yang sangat membutuhkan adalah obat CBD dengan sedikit THC, tetapi keduanya tidak berlisensi di Inggris pada saat itu,” ujar Carroll.
Ilustrasi anak minum obat. Foto: Shutterstock
Ia menambahkan, Inggris mengubah undang-undang pada November 2018 yang mengizinkan dokter spesialis dapat meresepkan ganja medis dengan kandungan CBD dan THC, meskipun tidak berlisensi.
“Yang mengejutkan, sepengetahuan kami, tidak ada satu pun resep obat dengan kedua kandungan itu yang dikeluarkan NHS sejak peraturan diubah,” lanjut Carroll.
ADVERTISEMENT
Baru setelah setahun lebih sejak perubahan undang-undang tersebut, pemerintah secara resmi membuka akses peredaran obat di seluruh Inggris Raya.
Adanya Epidyolex diharapkan dapat membantu setidaknya 3.000 warga Inggris yang menderita sindrom Dravet dan 5.000 lainnya menderita sindrom Lennox Gastaut.