Ini Alasan Olahraga Bisa Bantu Pecandu Lepas dari Narkoba

Olahraga membantu mengurangi kambuhnya perilaku adiktif akibat narkoba. Foto: Shutterstock

Sudah jadi rahasia umum bahwa olahraga baik untuk kesehatan tubuh. Tapi lebih dari itu, ternyata olahraga juga bisa membantu generasi penerus terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Bahkan membantu pecandu lepas dari pengaruh narkoba.

Berdasar penelitian, olahraga bisa mengurangi risiko kambuhnya perilaku adiktif dan mengurangi kecanduan. Bila dilakukan secara rutin, olahraga efektif mengurangi kecemasan, stres dan depresi.

Ketika berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut endorfin. Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Andhika Raspati, SpKO, hormon endorfin juga berfungsi meredakan rasa sakit memiliki efek mirip morfin.

“Endorphin berasal dari kata Endogenous Morphine, atau morfin alami dari tubuh, karena memberikan efek yang mirip dengan penggunaan morfin, seperti rasa happy hingga meredakan nyeri,” jelas dr. Andhika.

Namun “ngefly” yang dihasilkan setelah olahraga tentu berbeda dengan morfin yang dampak kecanduannya justru merugikan tubuh kita. Meski sama-sama bisa membuat kecanduan, candu yang muncul akibat kebiasaan olahraga justru bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan.

Misalnya setelah berlari, kita akan merasakan perasaan senang yang membuncah disertai munculnya perasaan positif serta tambahan energi yang disebut euforia. Perasaan ini juga yang dikenal dengan istilah runner’s high.

Jenis olahraga yang direkomendasikan

Jenis olahraga yang berbeda juga akan memberi pengaruh yang berbeda terhadap tubuh dan pikiran, lho. Berikut beberapa jenis olahraga yang ternyata juga punya manfaat mengurangi kecanduan dan menjauhkan kita dari narkoba:

1. Jalan kaki di luar ruangan atau hiking

Rutin jalan cepat 15 menit setiap hari bisa membantu melawan kecanduan. Foto: Shutterstock

Jurnal yang diterbitkan Pusat Nasional Informasi Bioteknologi Amerika Serikat (NCBI) tahun 2012 menunjukkan bahwa olahraga di luar ruangan bisa meningkatkan kadar hormon dopamin di tubuh. Selain meningkatkan mood baik, rutin jalan cepat 15 menit setiap hari juga bisa membantu melawan kecanduan.

2. Yoga

Salah satu pemicu konsumsi narkoba adalah upaya untuk mengurangi stres dan kecemasan. Saat yoga dan meditasi, tubuh akan lebih rileks sehingga secara tidak langsung akan mengurangi rasa cemas dan stres. Tidak mengherankan, banyak fasilitas rehabilitasi menjadikan yoga sebagai salah satu aktivitas rutin untuk program pemulihan.

3. Strength training

Latihan kekuatan, baik dengan memanfaatkan berat badan sendiri atau menggunakan beban, bisa membantu memperbaiki siklus tidur sehingga rasa stres pun bisa berkurang.

Ada beberapa macam latihan kekuatan yang bisa kita lakukan menggunakan beban berat badan sendiri, mulai dari push up, plank, dan sit up. Sedangkan latihan kekuatan yang menggunakan alat bantu di antaranya bench press dengan mengangkat barbel atau seated cable row dengan menarik beban menggunakan sejenis kabel.

4. Olahraga permainan

Jenis olahraga permainan dapat menghadirkan lingkungan yang kompetitif dan positif untuk membantu pemulihan jangka panjang. Foto: Shutterstock

Sepak bola, basket, voli, bulutangkis dan olahraga permainan lainnya akan menghadirkan lingkungan yang kompetitif dan positif yang dampaknya akan membantu pemulihan jangka panjang. Apalagi, secara psikologis lingkungan pergaulan yang positif bisa juga menjauhkan kita dari bahaya narkoba.

Penelitian dari Universitas Buffalo, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa aktif berolahraga memungkinkan untuk penyembuhan kerusakan di bagian otak yang berkaitan dengan memori akibat efek kecanduan. Jadi sebaiknya lakukan olahraga dengan intensitas teratur yakni 3-5 kali seminggu untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Melalui penelitian-penelitian tersebut, suasana hati yang baik dan positif juga akan mencegah kambuh. Bukan itu saja, aktivitas fisik yang positif bisa menambah kepercayaan diri serta mengasah pribadi menjadi tangguh dan mampu menolak godaan narkotika.

Jadi, sudah olahraga kah kamu hari ini?

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI