news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ini Bahaya Cahaya Biru untuk Kulit

24 Juni 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masalah kulit. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masalah kulit. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kita sudah mengetahui bahwa sinar matahari menghasilkan cahaya UV, dan UV berbahaya bagi kulit. Tapi perlu diketahui juga bahwa sinar matahari juga menghasilkan cahaya biru (blue light) yang juga berbahaya bagi kulit.
ADVERTISEMENT
Jika diingat kembali ke macam-macam spektrum cahaya, cahaya memiliki rentang mulai dari spektrum terlebar yakni radio, hingga spektrum terpendek yakni sinar gamma. Manusia melihat di kategori yang disebut cahaya tampak, atau cahaya optik. Cahaya biru adalah sedikit serpihan dari cahaya tampak tersebut, di mana karena memiliki spektrum yang lebih pendek, cahaya biru lebih destruktif daripada cahaya warna lain di spektrum optik.
Dikutip The Conversation, eksposur cahaya biru ke tubuh manusia dapat mengganggu jam biologis manusia—yang biasa disebut ritme sirkadian. Namun ada efek yang lebih merusak daripada itu.
Cahaya biru terbukti dapat meningkatkan kandungan kimiawi reactive oxygen species (ROS) dalam tubuh. Jika ROS ini terakumulasi terlalu banyak, maka ia dapat merusak DNA dan merusak enzim yang bertugas memperbaiki DNA yang rusak. Kedua efek ini akan bermuara kepada terbentuknya risiko kanker.
Ilustrasi Perempuan Berjemur di bawah Sinar Matahari Foto: Dok. Shuttertsock
Kerusakan kulit oleh cahaya biru dapat ditandai dengan pigmentasi—terbentuknya pigmen di kulit. Bedanya dengan pigmentasi akibat UV, pigmentasi cahaya biru bertahan lebih lama, dan juga dapat terbentuk di banyak jenis kulit.
ADVERTISEMENT
Pada sebuah eksperimen yang dipublikasikan di Photodermatology, photoimmunology & photomedicine, ilmuwan memberi paparan cahaya biru terkontrol kepada 22 partisipan di laboratorium. Hasilnya ada kerusakan kromosom yang teramati pada sel kulit.

Bagaimana dengan cahaya biru pada layar gadget?

Kita sudah mengetahui bahwa layar gadget juga menghasilkan cahaya biru. Oleh karena itu, semakin sering kita temui orang jualan kacamata anti blue light, serta merk HP juga berlomba-lomba merancang smartphone dengan kontrol blue light mumpuni.
Cahaya biru dari layar gadget memang ada, tapi itu 100 hingga 1000 kali lebih lemah dari cahaya biru Matahari. Sebuah penelitian di Jerman mengungkap bahwa eksposur layar selama seminggu penuh dapat mengakumulasi cahaya biru setara dengan paparan cahaya Matahari selama 30 menit.
Efek dari cahaya biru pada layar gadget lebih ke mata ketimbang kulit. Dikutip PreventBlindness, cahaya biru layar menyebabkan mata letih, kering, kemudian iritasi. Namun, ada juga riset yang membuktikan bahwa cahaya biru layar juga dapat menyebabkan peningkatan produksi ROS, meski jauh di bawah dari cahaya biru hasil eksposur matahari.
Ilustrasi melihat layar monitor, Foto: Shutter Stock

Apakah skin care cahaya biru diperlukan?

ADVERTISEMENT
Beberapa brand sudah menyadari soal bahaya cahaya biru ini, dan merilis produk proteksi UV sekaligus cahaya biru dalam sun-screen. Namun masalahnya adalah, standar uji proteksi cahaya biru belum sebaik UV.
“Perusahaan melakukan tes ilmiah pada produk ini. Tetapi mereka dapat menggunakan sejumlah penilaian dalam pekerjaan mereka. Hal ini sangat berbeda dengan peraturan seputar tabir surya yang mengeklaim mengandung Sun protection factor (SPF),” ungkap Karl Lawrence pakar fotobiologi dari King’s College London.
Hal ini menyebabkan konsumen kesulitan untuk membandingkan proteksi yang ditawarkan antar dua produk. Ditambah gaya hidup masyarakat yang semakin betah di depan layar, Lawrence berpendapat bahwa produk skin care proteksi cahaya biru perlu segera diregulasi.