Ini Kondisi Otak Manusia Saat Terlalu Sering Meeting Online

26 April 2021 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kondisi otak yang stres saat terlalu sering meeting online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kondisi otak yang stres saat terlalu sering meeting online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sudah setahun lebih pandemi COVID-19 berlalu, meeting online masih saja terus dilakukan dengan intensitas yang tinggi. Ada dampak serius yang terjadi saat seseorang terlalu sering meeting online bagi kesehatan otak.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian dari Microsoft mengungkap meeting online dengan melakukan video call secara terus menerus dapat meningkatkan stres dan membuat otak mudah lelah. Meskipun informasi soal dampak dari kebanyakan meeting online ini bukan hal baru, namun menarik untuk melihat gambaran otak yang sebenarnya.
Penelitian melibatkan 14 orang yang melakukan delapan kali panggilan video berdurasi 30 menit dalam waktu 4 hari. Selanjutnya, ada satu hari para peserta mendapatkan waktu istirahat 10 menit di antara panggilan video atau meeting online, sementara hari lainnya tidak diberi jeda.
Kondisi otak yang stres saat terlalu sering meeting online. Foto: Microsoft
Para peserta mengenakan peralatan electroencephalogram (EEG) untuk memantau aktivitas otak dan memberikan gambaran umum tentang dampak suatu jenis kegiatan yang dilakukan oleh penggunanya.
Hasilnya, selama pengujian panggilan video yang tidak diberi jeda menunjukkan tingkat gelombang yang lebih tinggi, yang terkait dengan stres, kecemasan, dan konsentrasi. Jika dilihat dari grafik, terjadi tingkat stres rata-rata yang lebih tinggi, ditambah lagi secara perlahan-lahan meningkat seiring waktu.
Grafik otak yang stres saat terlalu sering meeting online. Foto: Microsoft
Sementara, hasil grafik pengujian panggilan video dengan jeda 10 menit, menunjukkan gelombang biru yang membuat peningkatan stres lebih rendah. Meskipun, pembacaan EEG bukanlah pengukuran stres yang paling tepat, tapi dapat menjadi evaluasi yang cukup baik untuk mengetahui seberapa stres dalam skala 1-5.
ADVERTISEMENT
“Penelitian kami menunjukkan bahwa istirahat itu penting, tidak hanya untuk membuat kita tidak terlalu lelah di penghujung hari, tetapi juga untuk benar-benar meningkatkan kemampuan kita untuk fokus dan terlibat dalam pertemuan itu,” kata Michael Bohan, Direktur Senior Microsoft Human Factors Engineering Group, yang mengawasi penelitian tersebut.
Untuk mencegah tingkat stress meninggi, penelitian Stanford University memiliki beberapa rekomendasi, seperti mematikan kamera, memposisikan kamera jauh dan lebih banyak bergerak, atau mematikan tampilan self view.