Ini Prediksi LAPAN soal Lebaran Tanggal 12 atau 13 Mei

11 Mei 2021 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemantau hilal melihat matahari terbenam menggunakan teleskop saat kegiatan Pemantauan Hilal di Laboratorium Astronomi dan Ilmu Falak MAN I Solo, Jawa Tengah, Senin (12/4). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemantau hilal melihat matahari terbenam menggunakan teleskop saat kegiatan Pemantauan Hilal di Laboratorium Astronomi dan Ilmu Falak MAN I Solo, Jawa Tengah, Senin (12/4). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hari ini, Selasa (11/5), Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat untuk menentukan tanggal pasti Idul Fitri 1442 H. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dijadwalkan bakal memimpin langsung sidang isbat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadhan 1442 H secara daring dan luring," ucap Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dalam rilis Kemenag, Rabu (5/5).
Update: Kementerian Agama RI telah menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1442 H. Hasilnya, menetapkan Hari Lebaran atau Idul Fitri jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Selengkapnya baca berita di bawah ini:
Hal yang sama juga diumumkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Menurut LAPAN, ijtimak (konjungsi) atau fase Bulan Baru awal Syawal 1442 H jatuh pada Selasa 11 Mei 2012 pukul 18.59 Universal Time (UT) atau Rabu 12 Mei 2021 pukul 01.59 WIB.
“Terlihat bahwa untuk wilayah Indonesia, ketinggian Bulan masih negatif atau di bawah ufuk ketika Matahari terbenam, Ketinggian Bulan untuk wilayah Indonesia pada 11 Mei 2021 sebesar -5 derajat hingga -3,2 derajat sehingga mustahil untuk dilihat,” jelas LAPAN sebagaimana dikutip di akun Instagram resmi, Selasa (11/5).
ADVERTISEMENT
Sementara ketinggian Bulan untuk wilayah Arab Saudi juga bernilai negatif, yakni sebesar -3 derajat. Wilayah paling timur dekat dengan garis batas universal time seperti Selandia Baru, ketinggian bulan juga ada di bawah ufuk yakni -1,5 derajat hingga -3,5 derajat.
Di Australia, ketinggian hilal berkisar antara -2 derajat hingga -5 derajat. Ketinggian bulan bernilai positif ketika diamati di Amerika Serikat seperti Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Kepulauan Hawaii dan Oseania dengan ketinggian Bulan antara 2,3 derajat sampai 4 derajat.
Untuk wilayah Indonesia, terlihat elongasi Bulan pada 11 Mei 2021 bernilai antara 4,55 hingga 5,9 derajat ketika Matahari terbenam. Elongasi Bulan untuk semenanjung Arab sebesar 3 derajat, sedangkan di Amerika Utara sekitar 2,5 hingga 4 derajat.
ADVERTISEMENT
Untuk benua Afrika, elongasi Bulan berkisar antara 1,8 hingga 3 derajat. Sementara elongasi Bulan di Amerika Selatan sebesar 1 hingga 2 derajat. Elongasi Bulan di Australia sebesar 5 hingga 6 derajat dan di Selandia Baru sekitar 6,5 derajat.
Tim rukyatul hilal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Gresik melakukan "rukyatul hilal" di Balai Rukyat Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur, Senin (3/6). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
“Berdasarkan tinjauan di atas, maka di seluruh dunia kemungkinan tidak dapat melihat hilal pada petang hari 11 Mei 2021 yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1442 Hijriah. Sehingga umur bulan Ramadan dapat digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari dan 1 Syawal 1442 H diperkirakan jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021,” papar LAPAN.
Adapun pada 12 Mei 2021 elongasi hilal di Indonesia berkisar antara 5,3 hingga 6,75 derajat ketika Matahari terbenam. Begitupun dengan negara-negara lain di mana elongasi hilal sudah lebih besar sehingga hilal dapat dilihat baik dengan maupun tanpa alat bantu optik.
ADVERTISEMENT
“Dari tinjauan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara global, Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah diperkirakan jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021,” ungkap LAPAN.
Kendati begitu, untuk mengawali bulan Syawal 1442 H atau merayakan Idul Fitri sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama yang akan diumumkan pada Selasa (11/5).