news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ini yang Bakal Terjadi Jika Astronaut Jatuh dari Stasiun Luar Angkasa

20 November 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi astronaut. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi astronaut. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kita mungkin pernah melihat atraksi ekstrem skydivers yang melompat dari pesawat terbang. Tapi, apa jadinya jika atraksi itu dilakukan oleh astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)? Apa yang bakal terjadi jika astronaut lompat atau terjatuh dari ISS?
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, loncat dari ISS bukanlah ide bagus. Alih-alih terjun dan menikmati terbang di atas ketinggian sembari menikmati pemandangan luar angkasa, itu justru bisa membahayakan nyawa. Kecuali, jika kamu punya kostum super canggih seperti Tony Stark.
Sekarang mari kita bahas apa yang terjadi saat astronaut jatuh dari ISS. Ketika astronaut jatuh dari Stasiun Luar Angkasa, mereka membutuhkan waktu sedikitnya 2 tahun untuk mendarat di permukaan tanah. Tapi itu mustahil karena ia akan berakhir di orbit terlebih dahulu . Dalam hal ini, ketinggian bukanlah alasan utama astronaut jatuh begitu lama. Masalahnya, mereka jatuh ke orbit karena alasan kecepatan.
Pakaian astronaut dirancang tidak secanggih mesin ISS yang mampu menjaga kecepatan dan jarak dengan Bumi agar tidak bertabrakan. Jadi, saat astronaut jatuh ada dua kemungkinan yang bakal terjadi, menurut Business Insider.
Stasiun luar angkasa (ISS). Foto: Pixabay
Pertama, astronaut tidak akan bermanuver sebagaimana yang dialami skydivers. Mereka hanya bisa berharap puing-puing luar angkasa tidak mencederainya. Kedua, tanpa roket yang bisa mempertahankan kecepatan, astronaut akan melambat dan berputar ke arah Bumi.
ADVERTISEMENT
Namun, kalaupun berhasil mencapai atmosfer, ia harus mencari cara untuk mengurangi kecepatan. Ya, saat memasuki atmosfer astronaut jatuh dengan kecepatan hipersonik. Parasut juga tidak bisa dijadikan solusi, karena begitu astronaut menggunakannya, ia akan hancur berkeping-keping.
Permasalahan tak berhenti di sini. Jatuh melalui atmosfer dengan kecepatan tinggi menghasilkan banyak tekanan pada pakaian antariksa. Tekanan itu setara dengan 8 kali gravitasi di permukaan laut. Jika astronaut jatuh dengan posisi kaki terlebih dahulu, ini bisa mendorong darah menjauh dari otak menuju kaki dan menyebabkan kehilangan kesadaran diri.
Bagaimana kalau berhasil bertahan? Ada masalah lain yang mengintai, yakni suhu beku. Tapi nyatanya, alih-alih membeku, pakaian antariksa cenderung meleleh saat menerima gesekan dengan molekul udara di atmosfer. Gesekan itu mampu membuat astronaut terbakar dengan suhu hingga sekitar 1.650 derajat Celcius, cukup panas untuk melelehkan baja atau pakaian antariksa.
ADVERTISEMENT
Jadi bagaimanapun, mencoba loncat dari ISS bukan sesuatu yang menyenangkan. Itu akan menjadi perjalanan panjang yang sangat mematikan.