Ini yang Bakal Terjadi Ketika Virus Corona Masuk Tubuh Manusia

17 Maret 2020 8:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi dan tim medis berjaga di perbatasan Jedrzychowice, antara Polandia dan Jerman untuk mencegah penyebaran virus corona. Foto: AFP/ODD ANDERSEN
zoom-in-whitePerbesar
Polisi dan tim medis berjaga di perbatasan Jedrzychowice, antara Polandia dan Jerman untuk mencegah penyebaran virus corona. Foto: AFP/ODD ANDERSEN
ADVERTISEMENT
Kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Data terakhir pada Senin (16/3) menunjukkan ada 134 orang positif virus corona, di mana 5 orang meninggal dunia dan 9 orang dinyatakan sembuh.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar pasien positif virus corona mengaku mengalami beberapa gejala seperti batuk, demam, sesak napas, kelelahan, hingga sakit tenggorokan.
Selain gejala-gejala tersebut, menurut World Health Organization (WHO), ada beberapa gejala lain yang biasa dirasakan pasien COVID-19, di antaranya hidung tersumbat, sakit dan nyeri, diare, infeksi pneumonia, sindrom pernapasan akut, hingga komplikasi seperti gagal ginjal dan serangan jantung.
Efek-efek tersebut tak lantas muncul secara bersamaan. Saat virus corona masuk ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru manusia, korban biasanya mengalami beberapa gejala ringan terlebih dahulu. Gejala yang ditimbulkan COVID-19 juga hampir sama dengan SARS-CoV dan MERS-CoV.
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
Meski begitu, ada beberapa perbedaan spesifik yang mungkin dirasakan korban saat terserang virus corona SARS-CoV-2. Dilaporkan CNN, infeksi coronavirus biasanya dimulai tatkala seseorang mengalami sakit kepala dan malaise, atau suatu kondisi di mana tubuh terasa lemas, pusing, dan nyeri otot.
ADVERTISEMENT
Ini akan terjadi selama masa inkubasi virus, kurang lebih 2 sampai 14 hari. Artinya, butuh sekitar satu minggu sebelum orang yang terpapar merasakan sakit dan memutuskan untuk mencari bantuan medis.
Selama masa tersebut, korban berisiko mengalami gejala lain seperti hidung meler, batuk, dan sakit tenggorokan. Kendati dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, infeksi virus corona juga bisa menyebabkan diare dan batuk darah.
Tempat penampungan sementara pasien virus corona di Wuhan. Foto: REUTERS
Di minggu kedua, korban berpotensi mengalami komplikasi, terlebih ketika terjadi demam dengan suhu di atas 38 derajat Celcius. Di sinilah titik ancaman terjadi, sebab komplikasi bisa menciptakan penyakit yang lebih mematikan, seperti gagal ginjal, serangan jantung, sesak napas, dan kesulitan bernapas yang menimbulkan pneumonia atau infeksi paru-paru, mirip SARS.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, penanganan virus corona secara dini sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Dalam hal ini, setidaknya ada tiga gejala utama infeksi virus corona, yakni demam, batuk, dan sesak napas. Seseorang patut dicurigai lebih lanjut ketika memiliki riwayat berkontak dengan pasien COVID-19, atau pernah mendatangi daerah pandemi kurang dari 14 hari.
25 hingga 35 persen kasus virus corona biasanya ditangani di bawah perawatan medis yang serius, dengan pasien ditempatkan di ruang khusus seperti ICU atau ruang isolasi bertekanan negatif.