Ipda Erwin Meninggal, Bagaimana Luka Bakar Bisa Berakibat Fatal?

26 Agustus 2019 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Polres Cianjur, Ipda Erwin yang meninggal karena terbakar saat kawal unjuk rasa. Foto: Dok. Polri
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Polres Cianjur, Ipda Erwin yang meninggal karena terbakar saat kawal unjuk rasa. Foto: Dok. Polri
ADVERTISEMENT
Ipda Erwin Yudha Wildani, anggota Polres Cianjur yang terbakar saat mengawal unjuk rasa mahasiswa di Cianjur, meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (26/8) sekitar pukul 01.38 WIB.
ADVERTISEMENT
Kabag Sumda Polres Cianjur Kompol Agustoni mengatakan kondisi Ipda Erwin terus menurun sejak Minggu (25/8). “Disebabkan oleh kondisinya yang menurun terus sejak hari Minggu pukul 10.00 WIB karena komplikasi dari gula yang naik terus dan HB-nya rendah,” ujar Agustoni.
Ipda Erwin adalah salah satu dari empat anggota Polres Cianjur yang terbakar saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa pada Kamis (15/8) lalu. Ipda Erwin mengalami luka bakar yang parah, yaitu di atas 85 persen.
Ucapan bela sungkawa untuk Anggota Polres Cianjur, Ipda Erwin yang meninggal karena terbakar saat kawal unjuk rasa. Foto: Dok. Polri
Seperti pada kasus Ipda Erwin, luka bakar memang bisa berakibat fatal atau mematikan. Menurut National Institute of General Medical Sciences AS, luka bakar bisa berakibat fatal dikarenakan tubuh memberikan respons peradangan yang ekstrem terhadap luka tersebut.
Biasanya respons peradangan bekerja untuk melindungi tubuh dari bakteri, virus, jamur, sel kanker, dan material asing lain. Respons ini mulai aktif ketika tubuh mengalami cedera atau sakit.
ADVERTISEMENT
Respons ini didesain untuk menghancurkan penyebab masalah pada tubuh, menjaga agar kerusakan tidak menyebar, dan membersihkan sel mati. Tapi, ketika tubuh mengalami luka bakar parah, respons ini bisa memberikan reaksi berlebihan.
Hal ini sering kali menyebabkan cedera yang lebih parah pada jantung, paru-paru, pembuluh darah, ginjal, dan organ tubuh lainnya. Saat respons radang ini terjadi, cairan tubuh bisa berkurang banyak dan bisa menyebabkan penurunan berbahaya pada tekanan darah dan kondisi ini disebut shock.
Ilustrasi organ tubuh manusia. Foto: Geralt via Pixabay (CC0 Creative Commons)
Cairan juga bisa terjebak dalam tubuh sehingga menyebabkan kondisi yang disebut edema. Jika jaringan tubuh dan organ tidak menerima oksigen yang cukup akibat shock atau edema, mereka bisa mengalami kerusakan hingga kegagalan fungsi. Paru-paru, jantung, otak, dan ginjal rentan atas hal ini.
ADVERTISEMENT
Infeksi juga merupakan salah satu hal berbahaya yang bisa terjadi akibat luka bakar. Luka bakar merusak lapisan pelindung di kulit. Akibatnya, bakteri dan material asing jadi bisa masuk ke dalam tubuh dengan lebih mudah.
Selain itu, luka bakar juga melemahkan sistem kekebalan. Kondisi ini membuat kemampuan tubuh untuk melawan ancaman patogen penyakit yang datang jadi menurun.
Ketika sistem kekebalan menurun, tubuh jadi rentan terserang berbagai penyakit. Akibatnya, komplikasi berbagai penyakit sangat mungkin muncul dan tubuh akhirnya tak mampu lagi untuk mempertahankan fungsi-fungsi organnya, termasuk jantung, sehingga akhirnya berhenti berfungsi. Si pemilik tubuh itu pun akhirnya akan menemui kondisi yang disebut kematian.