Israel Deteksi Kasus Pertama Flurona, Infeksi Campuran Corona dan Influenza

2 Januari 2022 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa seminari Yahudi belajar di meja yang dilengkapi pembatas plastik untuk melindungi mereka dari penyebaran virus corona di Sderot, Israel, (26/8). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Siswa seminari Yahudi belajar di meja yang dilengkapi pembatas plastik untuk melindungi mereka dari penyebaran virus corona di Sderot, Israel, (26/8). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel telah mengkonfirmasi kasus pertama orang yang terinfeksi penyakit Flurona, campuran antara influenza dan COVID-19, pada Kamis (29/12).
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Rumah Sakit Beilinson di Petah Tikva, Israel, infeksi ganda itu ditemukan pada seorang wanita hamil yang tidak divaksin dan mengalami gejala ringan.
Temuan ini kemungkinan menjadi kasus infeksi ganda pertama di dunia, kendati laporan pasien yang terkena flu dan Covid juga pernah terdeteksi di AS pada awal musim semi 2020.
Israel telah melihat lonjakan kasus flu dalam beberapa pekan terakhir, di mana sekitar 2.000 orang harus dirawat di rumah sakit di tengah kekhawatiran terjadinya “twindemic” atau gelombang epidemi dari penyakit flu dan COVID-19 yang bisa membuat pasien di rumah sakit membeludak.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Musim dingin tahun 2020, kekhawatiran itu tidak terjadi karena pemerintah Israel menerapkan pembatasan sosial ketat untuk menahan laju penyebaran virus corona. Sementara tahun ini, menurut Pejabat Kesehatan Israel ada kemungkinan telah banyak orang yang terinfeksi Flurona dan mereka belum terkonfirmasi.
ADVERTISEMENT
Untuk gejala Flurona, Vizhinter bilang, berdasarkan data sementara pasien yang terinfeksi Flurona cenderung mengalami gejala ringan dan hampir sama dengan penyakit pernapasan lainnya. Salah satunya adalah membuat pasien kesulitan bernapas karena kedua virus menyerang saluran pernapasan bagian atas.
Si wanita memang telah keluar dari rumah sakit karena kondisinya sudah membaik, namun Kementerian Kesehatan masih mempelajari kasus tersebut untuk melihat apakah campuran kedua virus bisa menyebabkan gejala yang lebih parah atau tidak. Mereka juga telah memetakan penanganan flu yang kini melonjak di negaranya.
“Kami melihat semakin banyak wanita hamil yang terserang flu. Ini jelas merupakan tantangan besar untuk berurusan dengan seorang wanita yang datang dengan kondisi demam saat akan melahirkan,” kata Vizhinitser sebagaimana dikutip Independent. “Terutama ketika Anda tidak tahu apakah itu virus corona atau flu.”
ADVERTISEMENT