Jantung Bocah 12 Tahun Sempat Berhenti 2 Menit karena Virus Corona

2 Mei 2020 2:19 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juliet Daly (tengah) bersama dengan saudara laki-lakinya. Foto: Jennifer Daly/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Juliet Daly (tengah) bersama dengan saudara laki-lakinya. Foto: Jennifer Daly/Facebook
ADVERTISEMENT
Anggapan bahwa anak-anak menjadi populasi yang kemungkinan besar tak bakal tertular virus corona tak sepenuhnya benar. Di Louisiana, Amerika Serikat, ada seorang bocah berusia 12 tahun yang dinyatakan positif terjangkit SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
Bocah perempuan bernama Juliet Daly itu sebelumnya sudah menderita kelainan pada jantungnya.
Juliet menceritakan pengalamannya yang nyaris meregang nyawa ketika virus corona berhasil menginfeksi tubuhnya dan membuatnya menderita gagal jantung. Saat tampil di sebuah acara Good Morning America, Juliet mengaku beruntung dirinya bisa selamat dari penyakit COVID-19.
Yang cukup menarik perhatian adalah ketika Juliet bercerita bahwa dirinya sempat ‘meninggal’ selama dua menit. “Perutku tidak akan berhenti sakit. Aku tak ingin pindah. Aku tak ingin hidup. Aku ingin semuanya berakhir, " kenangnya saat berada di masa-masa sulit melawan virus corona, sebagaimana dikutip Medical Daily.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Sang ibunda, Jennifer, mengatakan putrinya pertama kali dirawat di Rumah Sakit Paroki St. Tammany di Covington pada 6 April. Juliet kemudian dipindahkan ke rumah sakit New Orleans pada 15 April.
ADVERTISEMENT
Juliet akhirnya dirawat di unit perawatan intensif di Ochsner Medical Center. Selama menjalani perawatan, ia dipasangi ventilator selama empat hari.
Suatu ketika, ibunya mengungkapkan bagaimana jantung sang putri berhenti dan dokter terpaksa memasukkan tabung pernapasan ke tenggorokannya.
"Mereka harus melakukan dua menit CPR padanya," kata Jennifer Daly, ibunda Juliet. "Pada saat itu, seluruh duniaku hancur berantakan."
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) adalah teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti.
Juliet mengalami kondisi jantung langka dan jarang terjadi pada anak-anak seusianya. Menurut sejumlah pakar kesehatan, kondisi tersebut bisa membuat jantung pasien mengalami peradangan hebat apabila terserang COVID-19.
Jennifer mengapresiasi seluruh tim dari St. Tammary ER yang telah cekatan memberi perawatan terbaik sehingga berhasil menyelamatkan nyawa putrinya.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat berterima kasih atas diagnosis dan perawatan cepat di UGD St. Tammany. Kami sangat bersyukur bahwa mereka menyelamatkan hidupnya. Kami sangat berterima kasih atas perawatan luar biasa yang ia terima di Ochsner selama pandemi ini, ”tulis Jennifer di Facebook.
Meskipun masa-masa sulit berhasil dilalui, Jennifer terus memantau kondisi putrinya. Dia memeriksa denyut nadinya setiap malam sebelum tidur.
“Saya sangat bersyukur para dokter dapat mendiagnosisnya dengan sangat cepat dan dapat menyembuhkannya,” kata Jennifer. "Kita semua sedang mengalami masa sulit sekarang, beberapa mungkin lebih parah, namun seperti Juliet, pasti akan pulih."
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT