Jarang Terjadi, Rafflesia patma Sedang Mekar di Kebun Raya Bogor

15 September 2019 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rafflesia patma sedang mekar di Kebun Raya Bogor. Foto: Dok. LIPI
zoom-in-whitePerbesar
Rafflesia patma sedang mekar di Kebun Raya Bogor. Foto: Dok. LIPI
ADVERTISEMENT
Tumbuhan langka Bunga Padma atau Rafflesia patma kembali mekar di Kebun Raya Bogor sejak Sabtu (14/9). Mekarnya Rafflesia patma di Kebun Raya Bogor ini merupakan yang ke-14 kalinya sejak tumbuhan itu pertama kali mekar pada tahun 2010 lalu.
ADVERTISEMENT
Dari total 12 knop atau bakal calon Bunga Padma yang kini ada di Kebun Raya Bogor, tiga knop di antaranya diperkirakan akan mekar pada akhir tahun ini. Harapannya, ketiganya bisa mekar bersamaan dan memunculkan bunga jantan dan betina sekaligus, supaya tim dari Kebun Raya Bogor bisa membantu proses penyerbukan tumbuhan tersebut.
Rafflesia patma sedang mekar di Kebun Raya Bogor. Foto: Dok. LIPI
“Proses penyerbukan yang diawali bau busuk akan terjadi bila ada serangga yang membantu mengangkut serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina," ujar Sofi Mursidawati, peneliti Rafflesia patma di Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, sebagaimana dikutip dari siaran pers Humas LIPI.
Sofi menjelaskan, bau inilah yang mengundang kehadiran lalat sebagai hewan penyerbuk agar terjadi proses pembuahan. “Hanya lalat jenis tertentu saja yang dapat melakukan penyerbukan.”
ADVERTISEMENT
Bunga ini mekar hanya dalam hitungan hari. Biasanya dua sampai tiga hari saja, kemudian akan layu dan mati.
"Rentang waktu inilah kesempatan membantu penyerbukan bisa dilakukan. Itupun bila bunga jantan dan betina ada dan mekar bersamaan,” ujar Sofi.
Rafflesia patma sedang mekar di Kebun Raya Bogor. Foto: Dok. LIPI
Sofi mengungkapkan, Rafflesia patma merupakan tumbuhan endemik asal Pangandaran yang bersifat parasit. "Dia hidup dan berkembang biak dalam jaringan tubuh inangnya sejenis anggur hutan atau menempel pada tumbuhan Tetrastigma," jelasnya.
Kebun Raya Bogor merupakan kebun raya pertama di dunia yang memiliki koleksi ex-situ Rafflesia patma. Rafflesia patma telah berhasil tumbuh di Kebun Raya Bogor sejak 1800-an. Salah satu keberhasilan yang dicatat ialah Rafflesia patma koleksi H. Loudon di Kebun Raya Bogor berbunga pada 1852.
Rafflesia patma sedang mekar di Kebun Raya Bogor. Foto: Dok. LIPI
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, R. Hendrian, selaku pengelola Kebun Raya Bogor mengungkapkan, hingga saat ini upaya maksimal yang dapat dilakukan pihaknya adalah memperbesar populasi Rafflesia patma melalui percobaan demi percobaan grafting untuk memperbesar jumlah kesempatan berbunga tumbuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ancaman terhadap kepunahan spesies akibat aktivitas manusia sangat nyata karena Rafflesia bukan komoditas komersial sementara pengetahuan tentang kehidupan spesies ini masih sangat terbatas,” ujar Hendrian.
Hendrian menjelaskan, secara biologis Rafflesia patma berevolusi dengan habitat aslinya yang mengakomodasi kehidupannya lewat berbagai faktor alam yang sangat rumit dan spesifik. “Kerusakan habitat akan memusnahkan keberadaannya secara permanen.”
Berangkat dari kekhawatiran akan menyusutnya habitat dan kepunahan tumbuhan langka bergenus Rafflesia, maka terbangun gagasan dari LIPI untuk memunculkan gerakan konservasi yang nyata. Upaya menggalang keterlibatan berbagai pihak dalam konservasi Rafflesia telah dilakukan LIPI melalui berbagai kegiatan di tingkat nasional maupun internasional.
Salah satunya adalah melalui Forum Rafflesia dan Amorphophalus Indonesia (FORAMOR-Indonesia). Forum ini merupakan forum tumbuhan pertama di Indonesia yang mewadahi peran multi-stakeholder dalam upaya konservasi bunga langka Rafflesia.
ADVERTISEMENT