Jenis Masker Anti Polusi Udara yang Cocok untuk Anak

5 Agustus 2019 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak dan polusi udara Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak dan polusi udara Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari minggu padahal. Gimana ku ga mau pindah dari Jakarta dengan kondisi anak-anak asma dan ga sehat banget udaranya ya Allah.
ADVERTISEMENT
Tulisan bernada keluhan itu diunggah Zaskia Adya Mecca melalui Instagram Stories-nya pada Minggu (4/8). Istri sutradara kondang, Hanung Bramantyo itu juga menyertakan tangkapan layar dari aplikasi AirVisual di ponselnya yang menunjukkan kualitas udara Jakarta yang saat itu berstatus unhealthy atau tidak sehat meski di akhir pekan.
Keluhan Zaskia Adya Mecca atas kondisi udara di Jakarta. Foto: zaskiaadyamecca via Instagram.
Kekhawatiran Zaskia tersebut bisa dijelaskan dari kacamata medis. Selain menyebabkan asma, polusi udara juga berpotensi menimbulkan penyakit lain yang tak kalah berbahayanya bagi anak-anak. Dalam sebuah acara peluncuran produk masker dan respirator KN95, Agus Dwi Susanto memaparkan bahaya polutan pada anak-anak, termasuk risiko terkena penyakit mematikan seperti kanker.
“Akibat polusi udara, kanker pada anak lebih cepat. Kemudian bisa mengganggu fungsi kognitif, mengganggu perkembangan fungsi parunya,” papar Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI-RSUP Persahabatan itu kepada awak media Senin (5/8) di Kuningan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Agus juga mengutip beberapa data penelitian yang menunjukkan efek buruk dari polusi udara bagi anak-anak, seperti mengganggu proses pertumbuhan serta menurunkan fungsi otak.
Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI - RSUP Persahabatan, sekaligus menjabat Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
Oleh karena itu, anak-anak menjadi populasi yang harus mendapat perhatian khusus dalam hal perlindungan diri dari polusi udara. Salah satunya dengan penggunaan masker dengan cara dan tipe yang telah disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Ada yang menyarankan respirator dengan kemampuan filtrasi hingga 95 persen untuk menangkal jenis polutan berbahaya seperti PM 2.5. Namun sayangnya, jenis respirator tersebut ternyata tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Mereka yang tidak disarankan menggunakan masker itu adalah anak-anak berusia di bawah 10 tahun.
“Tipe-tipe respirator ini sangat ketat. Kalau terlalu lama dipakai akan menimbulkan keluhan, napasnya terasa lebih berat,” jelas Agus.
ADVERTISEMENT
Padahal, kata dia, anak-anak membutuhkan kondisi pernapasan yang lebih lega. Beberapa data penelitian, menurut Agus, menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan jenis respirator dengan kemampuan filtrasi 95 persen cenderung mengalami sesak napas.
Ilustrasi respirator dengan kemampuan filtrasi hingga 95 persen. Foto: Banej via wikimedia commons.
Penggunaan respirator yang memiliki suplai oksigen, kata Agus, bisa menjadi alternatif untuk anak-anak. Meski begitu, menurutnya, hal tersebut tidak ideal. Sebab, rasanya tak mungkin anak-anak beraktivitas dengan tabung oksigen yang terpasang di tubuh mereka.
Hal itu bisa mengganggu pergerakan sang anak yang biasanya lebih aktif. Agus menyarankan setidaknya mereka tetap menggunakan alat perlindungan diri seperti simple mask atau masker sederhana seperti yang banyak digunakan orang pada umumnya.
Agus mencontohkan Korea Selatan sebagai salah satu negara yang telah melakukan inovasi dengan membuat simple mask dengan kemampuan filtrasi untuk menangkal PM 2.5. Jenis masker ini menurutnya sangat bersahabat untuk populasi tertentu, seperti anak-anak. “Sayangnya, di Indonesia belum ada,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT