Jerapah Putih Betina Terakhir di Dunia Mati Ditembak Pemburu Liar

12 Maret 2020 14:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerapah putih yang langka, yang telah dibunuh oleh pemburu liar di Kenya. Foto: Caters News Agency/AFP via Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Jerapah putih yang langka, yang telah dibunuh oleh pemburu liar di Kenya. Foto: Caters News Agency/AFP via Getty Images
ADVERTISEMENT
Satu-satunya jerapah putih betina yang sangat langka mati dibunuh pemburu liar di Garissa, Kenya. Menurut laporan Ishaqbini Hirola Community Conservancy, sang betina dibunuh bersama anaknya oleh pemburu bersenjata.
ADVERTISEMENT
Kematian mereka menyisakan satu jerapah putih yang masih hidup, seekor pejantan anak dari jerapah betina yang mati dibunuh. Ahli konservasi menyebut peristiwa nahas ini merupakan pukulan besar terhadap konservasi hewan langka.
“Kami adalah satu-satunya komunitas di dunia yang merupakan penjaga jerapah putih,” kata Mohammed Ahmednoor, manajer konservasi, seperti dilansir The Guardian, Rabu (11/3).
“Pembunuhan ini merupakan pukulan terhadap langkah-langkah luar biasa yang diambil oleh komunitas untuk melestarikan spesies langka dan uni, dan seruan untuk terus mendukung upaya konservasi.”
Jerapah putih betina dan anaknya mati dibunuh pemburu liar di Kenya. Foto: Ishaqbini-Hirola Community Conservancy via Facebook
Spesies jerapah putih menarik perhatian dunia pada tahun 2017, ketika sang betina pertama kali terekam berkeliaran di wilayah konservasi. Ia kembali menarik perhatian dunia, setelah melahirkan dua anak pada akhir Agustus 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Warna putih marmer pada rambut jerapah bukan disebabkan oleh albinisme, tetapi suatu kondisi yang dikenal sebagai leucism atau pigmen gelap yang terus dihasilkan di jaringan lunak jerapah. Pigmen yang sama juga memberikan warna gelap pada mata mereka.
Lokasi konservasi Ishaqbini-Hirola Community Conservancy di Kenya, Afrika Timur. Foto: Ishaqbini-Hirola Community Conservancy via Facebook
Ahmednoor, selaku penanggung jawab konservasi, menyebut kematian dua jerapah putih dikonfirmasi oleh polisi hutan dan anggota komunitas setempat. Saat itu, mayat kedua jerapah ditemukan dalam keadaan tinggal tulang belulang.
Hari kematian mereka disebut Ahmednoor sebagai hari yang menyedihkan dan merupakan kerugian besar bagi para peneliti dan penyedia pariwisata yang bekerja di sudut terpencil Kenya. Adapun tempat konservasi jerapah putih memang berada di area luas tanpa pagar. Ada desa tempat permukiman warga di kawasan konservasi.
ADVERTISEMENT
Kenya Wildlife Society, badan konservasi utama di negara Afrika Timur, mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan itu. Para pemburu belum teridentifikasi, dan motif mereka masih belum jelas.