news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kampanye Perubahan Iklim, 985 Remaja Berikrar Tak Akan Punya Anak

19 September 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emma Lim (kanan berbaju hitam) sedang berfoto bersama anak-anak. Foto: Dok. Emma Lim
zoom-in-whitePerbesar
Emma Lim (kanan berbaju hitam) sedang berfoto bersama anak-anak. Foto: Dok. Emma Lim
ADVERTISEMENT
Isu perubahan iklim ternyata juga menjadi perhatian serius di kalangan remaja. Ratusan remaja di Kanada, misalnya, dengan lantang mendesak pemerintah untuk segera mengambil aksi nyata menyelamatkan Bumi.
ADVERTISEMENT
Salah satu remaja itu, Emma Lim, adalah orang yang pertama kali nekat melakukan hal ekstrem tersebut dan kemudian banyak ditiru oleh ratusan remaja sebayanya yang bahkan tidak hanya berasal dari Kanada, tapi juga dari negara lain. Melalui situs pribadinya, Lim tak segan berkampanye mengikrarkan janji untuk tidak akan memiliki anak sebelum ada tindakan tegas petinggi negara untuk memastikan Bumi ini memang benar-benar aman untuk ditinggali.
“Akan menjadi ibu seperti apa aku nantinya jika melahirkan seorang bayi ke dunia di mana aku pun tidak bisa memastikan apakah planet ini aman?” tulis Lim di situsnya sebagaimana dikutip CBS News.
Dibantu seorang temannya, Lim mulai membuka situs tersebut beberapa bulan lalu. Mereka juga mengajak remaja lainnya melakukan aksi serupa dengan menciptakan tagar #NoFutureNoChildren.
ADVERTISEMENT
Ide menggunakan tagar tersebut diakui Lim muncul begitu saja. Lim pun menuding pemerintah sudah tidak memedulikan masa depan generasi yang akan datang. “Jadi, buat apa memiliki anak jika masa depan mereka tidak terjamin aman?” keluhnya pesimis.
Lim yang saat ini tercatat sebagai mahasiswi McGill University bahkan sengaja datang ke Parliament Hill untuk mengikrarkan secara langsung janjinya di depan gedung parlemen Kanada itu. Remaja 18 tahun itu pun terkejut dengan reaksi sejumlah remaja lainnya yang menanggapi aksinya dengan antusias.
Ikrar Emma Lim di depan Parliament Hill. Foto: dok. Emma Lim
“Aku pikir bakal sulit mempengaruhi yang lain, tetapi dari 100 lebih teman yang kuajak, hanya dua atau tiga yang menolak untuk menandatangani ikrar ini,” ujarnya. “Perubahan iklim yang terjadi pada generasiku merupakan kenyataan yang tidak terbantahkan dan sepertinya ketakutan yang ku alami dirasakan pula oleh banyak orang.”
ADVERTISEMENT
Saat ini, sudah ada 985 orang dari berbagai negara yang berikrar untuk tidak akan memiliki anak sampai mereka benar-benar yakin pemerintah bisa memastikan bahwa masa depan anak-anak nantinya tidak akan terusik dengan dampak buruk perubahan iklim. Mereka berikrar di situs yang dibuat Lim dengan menyertakan alasan masing-masing tertarik untuk bergabung.
Ikrar Emma Lim bersama 985 remaja lainnya di situs nofuturepledge.ca Foto: nofuturepledge.ca
“Berdasarkan ilmu pengetahuan, alasannya jelas. Kami akan terus menyaksikan kehancuran dari apa pun yang kami cintai akibat krisis iklim,” tulis salah satu remaja yang turut bergabung dalam aksi #NoFutureNoChildren, Allie Rougeot. Ia merupakan remaja 20 tahun asal Ontario, Kanada. “Aku rasa aku tak mampu menyambut kehadiran manusia tak berdosa lahir ke dunia ini jika mengingat kekacauan yang terjadi saat ini.”
ADVERTISEMENT
“Pemerintah kami tidak serius melakukan upaya untuk melindungi iklim di wilayah kami”, tulis Jacob Diercks, remaja 18 tahun asal Jerman. “Tempat yang aku tinggali saat ini akan segera dilanda banjir dan tidak ada yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan tempat ini untuk anak-anakku nanti.”
Dari aksinya tersebut Lim menaruh secercah harap agar pemerintah Kanada secara khusus, segera turun tangan untuk membereskan masalah perubahan iklim yang terjadi di negara tersebut. Mahasiswa ilmu biomedis itu mengatakan akan mencabut ikrarnya dengan syarat pemerintah Kanada berjanji untuk mengurangi emisi dan lebih fokus pada program mitigasi bagi mereka yang telah dirugikan oleh krisis iklim yang terjadi saat ini.
“Setiap negara memang tidak harus bertindak, karena tidak setiap negara sama-sama bertanggung jawab atas perubahan iklim,” tegasnya. “Tapi di Kanada, tidak melakukan tindakan bukanlah pilihan.”
ADVERTISEMENT