Kasus 3 dan 4 Positif Virus Corona di Indonesia Bermula dari Gejala Flu

6 Maret 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan mengumumkan dua kasus baru positif virus corona SARS-CoV-2 di Indonesia yang dirujuk sebagai Kasus 3 dan Kasus 4. Pengungkapan dua kasus virus corona baru di Indonesia ini terjadi empat hari setelah Kasus 1 dan Kasus 2 diumumkan ke publik.
ADVERTISEMENT
"Kita dapatkan dua orang confirmed sebagai Kasus 3 dan 4," ucap juru bicara penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (9/3).
Pria yang akrab disapa Yuri itu menjelaskan, dua kasus baru ini termasuk dari 80 orang yang berada dalam satu acara dan memiliki riwayat kontak dengan Kasus 1 dan Kasus 2. Namun ia tak merinci tempat apa yang dimaksud. Sebelumnya, sempat disebut kasus pertama tertular virus dari perempuan WN Jepang dalam sebuah pesta dansa di restoran di Jakarta.
"Pada awalnya data yang kami terima ada 80 orang yang berada di tempat itu, pada saat event itu berlangsung, 80 ini gabungan terdiri dari tamu dan pegawai," lanjutnya.
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Adapun 80 orang yang dimaksud termasuk tukang parkir dan juru masuk di tempat tersebut. Namun, setelah penelusuran lebih lanjut oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah yang akhirnya dipantau ketat mengerucut menjadi 20 orang. Dari 20 orang, tim ahli memutuskan hanya 7 orang yang harus menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso karena menunjukkan gejala flu alias influenza.
ADVERTISEMENT
"Meski tidak ada satupun yang influenza berat, ringan dan sedang sedang saja. Jadi kalau panas enggak tinggi, pilek sedikit-sedikit. Kita lakukan pemeriksaan dan 7 orang ini tidak masuk kategorisasi yang bersamaan," sambungnya.
Spesimen milik 7 orang itu lantas dikirim ke Balitbangkes. Hasilnya, dua positif terpapar virus corona SARS-CoV-2. Dua orang yang terinfeksi tidak tinggal satu rumah.
Memang, gejala influenza merupakan salah satu tanda penyakit COVID-19. Gejala kedua penyakit ini memang mirip dalam beberapa hal, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot.
Ilustrasi Ibu Menyusui Flu Foto: Shutterstock
Kemiripan di antara keduanya karena secara mendasar, kedua virus influenza (virus influenza A dan influenza B) dan virus SARS-CoV-2 sama-sama menyerang saluran pernapasan. Keduanya berbeda pada tingkat keparahan penyakit.
ADVERTISEMENT
Dilansir Live Science, beberapa pasien influenza dapat menderita komplikasi, termasuk pneumonia. Sedangkan penyakit COVID-19 berisiko menyebabkan mulai dari pneumonia, sindrom pernapasan akut, kegagalan multi organ, bahkan kematian.
Hal itu seperti yang ditemukan studi terbaru dari Pusat Pengendalian dan Perlindungan Penyakit China pada kasus wabah COVID-19. Tim peneliti menganalisis 44.672 kasus yang dikonfirmasi di China antara 31 Desember 2019 hingga 9 Februari 2020. Dari semua kasus itu, 80,9 persen (36.160 kasus) kasus dianggap ringan, 13,8 persen (6.168 kasus) dianggap parah, dan 4,7 persen (2.087 kasus) dianggap kritis.
“Kasus-kasus kritis adalah yang menunjukkan kegagalan pernapasan, syok septik, dan/atau disfungsi/kegagalan banyak organ,” tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan di China CDC Weekly, seperti dikutip dari Live Science.
ADVERTISEMENT