Kasus Langka, Kandung Kemih Perempuan Ini Bisa Produksi Urine Beralkohol

26 Februari 2020 8:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas periksa kesehatan sopir jelang mudik 2018 Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas periksa kesehatan sopir jelang mudik 2018 Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan berusia 61 tahun yang tidak disebutkan namanya, menjadi salah satu pasien yang masuk dalam daftar tunggu penerima transplantasi hati. Penderita sirosis hati itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Presbiterian, Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sirosis yang dialami wanita lansia itu dijelaskan sebagai kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut dari penyakit liver berkepanjangan. Pemicunya bisa karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol.
Selain sirosis yang diidapnya, perempuan itu juga menderita diabetes, penyakit yang kerap menimpa para pencandu alkohol. Namun, wanita ini menyangkal bahwa dirinya adalah seorang pencandu alkohol.
Meski begitu, pemeriksaan urine jelas menunjukkan si pasien positif mengonsumsi alkohol. Beberapa dokter bahkan menyarankan agar ia segera mencari pertolongan medis untuk mengatasi kecanduan alkohol yang dialami. Namun ia bersikeras, bahwa ia bukanlah peminum.
Beberapa dokter yang turun tangan menangani kasusnya, punya catatan hasil urine perempuan itu menunjukkan etil glukuronida dan etil sulfat (zat yang dihasilkan oleh pemecahan etanol alkohol) adalah negatif. Hasil serupa didapat pada tes darah yang kembali menunjukkan negatif untuk etanol.
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Kondisi ini jelas mencurigakan, sehingga mendorong para dokter untuk fokus melakukan pemeriksaan pada air seni wanita itu. Setelah diperiksa, masalah ada pada kandung kemihnya. Dokter menemukan, ada jamur Candida glabrata yang menghuni kandung kemihnya. Candida glabrata merupakan spesies ragi haploid yang mirip dengan Saccharomyces cerevisiae, spesies ragi yang berperan dalam pembuatan bir.
ADVERTISEMENT
Dokter kemudian mengambil sampel ragi dan meletakannya di atas cawan petri. Mereka hendak mengamati apakah ragi itu difermentasi. Ternyata, sampel tersebut memang menghasilkan alkohol.
Peristiwa yang dilaporkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine itu jelas merupakan kasus yang aneh dan belum pernah ditemukan sebelumnya dalam dunia medis. Sebab, bagaimana mungkin kandung kemih seseorang seolah bisa bertindak sebagai mesin produksi minuman keras.
Namun jika menyebut minuman beralkohol apakah itu bir atau yang lainnya, berarti kita merujuk pada jenis minuman yang mengandung air, gula, ragi dan tanpa oksigen. Kondisi anaerob (tanpa oksigen) membuat ragi memfragmentasi gula menjadi etanol dan karbon dioksida.
Nah, karena wanita itu juga mengidap diabetes, maka ada kandungan gula pada air seninya yang tidak terkontrol. Jika dikombinasikan dengan ragi yang ada di kandung kemihnya, kondisi ini ideal untuk menciptakan fermentasi untuk memproduksi alkohol.
Alkohol Foto: Thinkstock
"Saya pikir alasan terbesar bagi pasien untuk mengembangkan kondisi ini adalah diabetesnya yang tidak terkontrol karena lingkungan kandung kemih dengan kadar glukosa tinggi, jelas merupakan kondisi ideal bagi pertumbuhan dan aktivitas ragi,” ujar Kenichi Tamama, penulis studi sekaligus professor patologi kepada IFL Science.
ADVERTISEMENT
“Dan diabetes itu sendiri juga diketahui menyebabkan disfungsi kekebalan tubuh, yang seharusnya juga berkontribusi pada kolonisasi ragi yang kuat dalam kandung kemih untuk kasus ini."
Para dokter akhirnya mendiagnosis perempuan itu dengan kasus baru, yakni urinary auto-brewery syndrome atau sindrom fermentasi kandung kemih. Efek produksi bir secara otomatis ini belum pernah ditemukan sebelumnya di kandung kemih, meskipun pernah terjadi beberapa kali dalam sistem pencernaan.
Sayangnya, orang-orang dengan kondisi seperti ini, mengeluh merasa mabuk karena alkohol memasuki aliran darah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan mual, muntah, gangguan sensasi, kehilangan memori, dan bahkan kehilangan kesadaran.