Kebiasaan Sehat agar Penyintas Terhindar dari Gejala Long COVID-19

18 Maret 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyintas yang mengalami long COVID-19. Foto: Chaay_Tee/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyintas yang mengalami long COVID-19. Foto: Chaay_Tee/Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angka kesembuhan COVID-19 di Tanah Air secara konsisten mulai meningkat. Seiring dengan percepatan vaksinasi, herd immunity pun kian terbentuk. Sayangnya, di sisi lain kita masih mendengar kabar mengenai gejala long COVID-19.
Long COVID-19 merujuk pada kondisi seseorang yang masih merasakan gejala dalam waktu yang lama setelah sembuh dari infeksi COVID-19. Meski long COVID-19 disebut tidak menular, kondisi ini tentu mengganggu aktivitas harian.
Hingga saat ini, WHO mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10-20 persen pasien COVID-19 berkemungkinan mendapat gejala berkepanjangan.
Penelitian dari University of Michigan di AS bahkan menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen penyintas di seluruh dunia mengalami efek berkepanjangan dari COVID-19. Jika pasien memiliki gejala berat sebelumnya, maka ia pun memiliki kemungkinan long COVID-19 sebesar 57 persen usai sembuh.

Apa Saja Gejala Long COVID-19?

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Long COVID-19 pada setiap orang menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Seseorang dapat mengalami satu atau beberapa kombinasi gejala sekaligus. Berikut beberapa gejala yang umum dialami:
Bila Anda merasakan gejala di atas, jangan dulu panik. Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah Long COVID-19. Berikut kumparan rangkum daftarnya.

Cara Mencegah Long COVID-19

1. Atur ulang pola hidup
Terinfeksi COVID-19 membuat seseorang jadi lebih peduli pada kesehatannya. Demi mempercepat proses penyembuhan, olahraga pagi, tidur cukup, dan asupan makanan terus diperbaiki.
Sayangnya, setelah dinyatakan sembuh, kebanyakan penyintas kembali ke pola hidup yang lama. Ya, kesibukan memang menjadi alasan sulitnya mengatur jadwal. Tetapi, menyesuaikan pola hidup sehat perlu dilakukan agar terhindar dari long COVID-19.
2. Rutin berjemur
Ilustrasi berjemur pagi untuk dapatkan vitamin D secara alami. Foto: Alina Troeva/Shutterstock
Ajakan untuk berjemur setiap pagi di awal masuknya virus corona sangat gencar dilakukan. Kini kebiasaan berjemur semakin ditinggalkan. Padahal, sinar matahari pagi dapat membantu penuhi kebutuhan vitamin D bagi tubuh.
Tercukupinya vitamin D membuat daya tahan tubuh lebih kuat. Jadi, jangan lupa untuk rutin berjemur 3 kali setiap sekitar pukul 9.00 pagi. Cukup 5–15 menit saja, terlalu lama berjemur juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
3. Hindari stres berlebih
Ilustrasi stres selama atau setelah mengalami COVID-19. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Gejala awal stres umumnya memang hanya sakit kepala atau tegang otot. Namun, jika stres dibiarkan terlalu lama, akan datang keluhan-keluhan lain yang lebih parah. Mulai dari merasa gelisah, cemas, tidak fokus, mudah marah, kehilangan nafsu makan, bahkan dapat berujung depresi.
Stres berlebih juga dapat memperburuk kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Jadi, jika Anda telah masuk masa pemulihan COVID-19, hindarilah stres berlebih. Cobalah untuk lebih tenang menghadapi sesuatu yang ada di luar kendali.
4. Segera vaksin lengkap dan booster
Ilustrasi vaksinasi untuk jaga diri dari COVID-19. Foto: aslysun/Shutterstock
Saran utama yang diberikan pada para penyintas COVID-19 adalah dengan melengkapi vaksin. Ya, dengan vaksin, risiko long COVID-19 diyakini lebih menurun. Vaksinasi memang tidak membuat kita kebal dari paparan virus corona atau efek berkepanjangannya, tetapi vaksin mampu membentuk antibodi untuk mencegah gejala COVID-19 menginfeksi tubuh lebih parah.
Jika belum mendapat vaksinasi, segeralah ke puskesmas, rumah sakit, atau pusat layanan kesehatan terdekat. Lengkapi pula dengan vaksin booster agar diri jadi lebih terlindungi.
5. Konsumsi suplemen
Ilustrasi konsumsi multivitamin. Foto: Loveouse/Shutterstock
Jika tubuh mengalami gejala Long COVID-19, Anda dapat berkonsultasi pada dokter untuk mendapat saran paling tepat. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan tetap konsisten melengkapi vitamin dan mineral tubuh.
Anda bisa melakukannya dengan mengonsumsi suplemen vitamin yang lengkap sesuai kebutuhan tubuh. Suplemen yang dapat Anda pilih adalah Prove Z. Suplemen kesehatan yang mengandung vitamin dan mineral ini sangat baik untuk memelihara kesehatan tubuh.
Multivitamin yang praktis ini juga dianjurkan dalam tatalaksana COVID-19 (tanpa gejala atau gejala ringan) agar mempercepat kesembuhan. Satu kaplet Prove Z telah mengandung vitamin dengan takaran yang cukup. Ada vitamin E (30 IU), vitamin C (500 mg), vitamin B1 (15 mg), vitamin B6 (25 mg), vitamin B12 (40 mcg), dan zinc (20 mg).
Tak hanya penyintas COVID-19, Prove Z dapat dikonsumsi untuk kelompok orang yang memerlukan suplementasi multivitamin dan mineral, seperti ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja dengan kebiasaan makan tidak teratur, orang usia lanjut, vegetarian, hingga Anda yang terbiasa konsumsi makanan cepat saji.
Dengan konsumsi satu kaplet sehari (untuk dewasa dan anak 12 tahun ke atas), imunitas tubuh terjaga, kebutuhan mikronutrien tercukupi, tubuh pun terhindar dari berbagai penyakit.
Yuk, kuatkan imun tubuh dan cegah long COVID-19 dengan minum Prove Z! Anda kini dapat membelinya di apotek terdekat atau e-commerce favorit.
Artikel merupakan bentuk kerja sama dengan Prove Z