news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kecemasan Bisa Tingkatkan Memori Otak

5 Maret 2018 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cemas (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cemas (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sulit rasanya untuk bisa melakukan aktivitas dengan baik saat sedang cemas. Akan tetapi dalam suatu studi terbaru, rasa cemas dalam tingkat kecil memiliki dampak positif bagi memori kita.
ADVERTISEMENT
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Brain Sciences, para peneliti dari University of Waterloo mempelajari tingkat kecemasan, depresi, dan stres pada 80 pelajar.
Para pelajar itu dibagi menjadi dua grup secara acak, grup pertama yang dinamakan deep encoding, sementara grup kedua adalah shallow encoding.
Dalam riset memori, shallow encoding mengacu pada suara dan juga struktur dari bahasa. Sementara deep encoding adalah ketika kita mendengar suatu kata dan memahami artinya.
Deep encoding atau disebut juga proses semantik adalah suatu proses ketika otak kita menghubungkan kata-kata yang baru kita dengar dengan kata lain dengan arti yang mirip, yang membuat kita dapat mengingat kata-kata itu dengan lebih baik.
Ilustrasi anak cemas (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak cemas (Foto: Thinkstock)
Dalam eksperimen, para peserta yang telah terbagi dalam dua grup itu ditunjukkan 72 kata dan gambar. Grup shallow encoding diberikan tugas untuk mencari suatu kata "A", sementara grup deep encoding mendapat tugas untuk menjawab apakah kata tersebut menggambarkan objek hidup atau bukan.
ADVERTISEMENT
Dari hasil eksperimen ditemukan, tingkat kecemasan yang dapat diatasi membantu memori peserta dan membuat mereka lebih baik dalam mengingat detail.
Ilustrasi Sel otak (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sel otak (Foto: Thinstock)
Dalam grup shallow encoding, mereka yang memiliki tingkat kecemasan tinggi dapat mengingat kata dengan baik ketika kata itu dipasangkan dengan gambar negatif.
"Hingga ke suatu tingkat, ada suatu tingkatan kecemasan yang akan memberikan manfaat bagi memori Anda," ujar Myra Fernandes, profesor di Departmen of Pscychology University of Waterloo sekaligus anggota tim peneliti pada studi, dilansir Business Insider.
"Tetapi kita mengetahui dari riset lainnya bahwa tingkat kecemasan yang tinggi dapat membuat orang mencapai titik kritis yang dapat berdampak pada memori serta performa mereka," tambahnya.
Dalam kata lain, tingkat kecemasan yang terlalu tinggi atau bahkan berubah menjadi rasa takut, bisa membuat memori seseorang menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, menurut para penulis studi, kekurangan riset ini adalah tiap orang mengartikan gambar berbeda-beda. Ada sejumlah gambar yang dianggap negatif bagi sebagian orang diangga sebagai suatu ancaman, tapi tidak bagi sebagian orang lainnya.
Ke depan, dalam studi lanjutan, para meneliti mengatakan akan mencoba melakukan eksperimen yang sama tetapi dengan para peserta yang memiliki fobia. Sebagai contoh, mereka akan mempelajari sekelompok orang dengan arachnofobia.
Mereka ingin mengetahui apakah orang-orang yang memiliki fobia terhadap laba-laba dapat mengingat suatu kata dengan lebih baik ketika kata tersebut diletakkan di atas gambar laba-laba.