Kemenkes Selidiki Penyebab Kematian Petugas KPPS yang Belum Terungkap

13 Mei 2019 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi untuk menghormati 225 penyelenggara Pemilu 2019 yang gugur, di Bundaran HI,  jakarta, (28/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi untuk menghormati 225 penyelenggara Pemilu 2019 yang gugur, di Bundaran HI, jakarta, (28/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) Pemilu 2019 yang meninggal setelah menjalankan tugasnya mencapai angka 445 orang. Di luar itu, ada 10 ribu petugas yang jatuh sakit setelah bertugas sebagai KPPS pada 17 April lalu.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan autopsi verbal di 17 provinsi untuk mengetahui apa saja penyebab besarnya jumlah kematian petugas KPPS ini. Dan sejauh ini, ada 13 penyakit yang menjadi penyebabnya meninggalnya petugas KPPS tersebut, dengan gagal jantung dan stroke yang paling banyak terjadi.
Meski begitu, ini belum data keseluruhan karena autopsi verbal baru dilakukan di 17 provinsi dari 34 provinsi. Ke depannya, Kemenkes akan terus melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kematian para petugas KPPS secara menyeluruh.
“Ada beberapa penyebab kematian yang belum diketahui. Kami terus berkoordinasi dan kami sudah buat Satgas. Di mana layanan masyarakat di tiap provinsi, tidak hanya melakukan wawancara, juga melakukan pelayanan tugas,” tutur Tri Hesti Widyastuti, Perwakilan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dalam sesi diskusi di Sekretariat IDI Menteng, Jakarta, Senin (13/5).
Diskusi soal penyebab kematian petugas KPPS Pemilu 2019. Foto: Alfaddillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Hesti menjelaskan waktu kematian petugas KPPS tidak terjadi tepat pada hari pencoblosan 17 April. Ia mengungkap para petugas KPPS mulai tumbang beberapa hari setelah bertugas.
“Dari 17 Provinsi ini, hampir tidak ada yang terjadi di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Kejadian terjadi sejak tanggal 21 sampai 25 April, dan 26 sampai 30 April ada lagi yang meninggal,” ujar Hesti.
Kemenkes sebelumnya sudah menetapkan bahwa penyebab utama meninggalnya petugas KPPS adalah penyakit gagal jantung, stroke, dan kecelakaan. Kemenkes mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Layanan Kesehatan Masyarakat provinsi setempat untuk mengirim petugasnya melakukan autopsi verbal kepada petugas KPPS yang sakit atau meninggal.
Menurut data Kemenkes, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian petugas KPPS terbanyak, yakni 177 jiwa. Sementara itu, angka petugas KPPS yang sakit paling banyak terjadi di DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT