Kemenkes Uji Coba Ventilator Portabel Buatan BPPT untuk Pasien Virus Corona

7 April 2020 19:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ventilator portabel Foto: Twitter/@DonAdam68
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ventilator portabel Foto: Twitter/@DonAdam68
ADVERTISEMENT
Salah satu alat kesehatan yang sangat krusial dalam penanganan pasien virus corona adalah ventilator. Alat ini sangat membantu pasien yang mengalami gejala sesak napas. Namun, ketersediaan alat di beberapa rumah sakit tidak mampu mengimbangi kenaikan jumlah pasien.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi tingginya permintaan alat, Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 bentukan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) tengah mengembangkan ventilator portabel produksi dalam negeri. Hal ini diumumkan oleh Menristek Bambang Brodjonegoro saat konferensi pers pada Senin (6/4).
“Tim yang dipimpin BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) sudah sampai pada tahap membuat portable ventilator yang sudah diuji antara dokter. Saat ini sedang diuji Kemenkes dan setelah ini diuji di rumah sakit. Sehingga dalam waktu mungkin dua minggu mudah-mudahan portable ventilator ini bisa diproduksi dalam jumlah yang besar,” ujar Bambang.
Menristek Bambang Brodjonegoro pada peluncuran roadmap kendaraan listrik di Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia menambahkan, produksi ventilator portabel dilakukan sembari menunggu ventilator impor tiba di Indonesia. Produk ini disebutnya memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) hampir 100 persen.
ADVERTISEMENT
“(Alat ini) paling tidak membantu untuk pasien yang non-ICU yang membutuhkan ventilator tersebut,” lanjutnya.
BPPT Kemenristek tengah mengembangkan ventilator portabel untuk bantu pasien virus corona yang sesak napas. Foto: Dok. BPPT Kemenristek
Adapun Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 dibentuk Kemenristek sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19. Konsorsium ini merupakan gabungan berbagai kementerian terkait, LIPI, BPPT, dan universitas, dan startup yang bergerak di bidang kesehatan.
Selain meningkatkan fasilitas kesehatan, konsorsium juga melakukan pelatihan SDM, antara lain untuk tenaga laboratorium yang memeriksa spesimen virus corona SARS-CoV-2. Penelitian untuk mencari obat dan vaksin juga terus digalakkan.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!