Kenali Ciri-ciri Nyamuk Demam Berdarah dan Bahayanya

15 Januari 2020 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti. Foto: nuzree via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti. Foto: nuzree via Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat memasuki musim hujan, risiko terkena penyakit akan semakin meningkat. Jalanan becek, sampah yang menumpuk dan basah, serta genangan air bekas banjir bisa menjadi sarang nyamuk penyebar penyakit.
ADVERTISEMENT
Musim hujan juga menjadi tanda bagi nyamuk-nyamuk “nakal” berkembang biak, termasuk nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, atau di Indonesia lebih dikenal sebagai nyamuk demam berdarah.
Disebut nyamuk demam berdarah karena gigitan nyamuk ini bisa menyebabkan seseorang mengalami demam berdarah, demam chikungunya, dan demam zika. Di mana gejalanya meliputi bintik merah atau ruam di tubuh, demam tinggi, lemas, nyeri di area tertentu, kehilangan selera makan, mual, muntah, dan sakit kepala.
Nyamuk Aedes Aegypti Foto: Getty Images
Sebelum itu terjadi, ada baiknya kita mengetahui ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti supaya lebih waspada ketika menemukan nyamuk jenis ini di sekitar rumah, berikut penjelasannya.
Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti
Dipaparkan dalam Britannica, nyamuk Aedes aegypti berasal dari Afrika, sedangkan Aedes albopictus dari Asia. Mereka menyebar ke berbagai wilayah terutama negara-negara yang beriklim tropis. Nyamuk Aedes dewasa mudah dikenali melalui warna dan bentuknya. Mereka memiliki bentuk tubuh kecil, berwarna hitam dengan belang putih di sekujur tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Nyamuk betina memiliki bentuk perut yang lebih besar, dengan belalai atau alat suntik yang lebih panjang. Sang betina-lah yang menyebarkan virus dengue hingga bisa menyebabkan seseorang terkena demam berdarah.
Ilustasi fogging untuk mencegah demam berdarah Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Siklus hidup dan perilaku
Siklus hidup nyamuk Aedes terdiri dari empat tahap, mulai dari telur, larva, kepompong, hingga nyamuk dewasa. Mereka muncul tujuh hingga delapan hari setelah menetas. Nyamuk betina biasanya menyimpan telur-telurnya di tempat-tempat lembap, seperti vas bunga, genangan air, wadah plastik, penampungan air, dan bak mandi.
Telur-telur yang disimpan akan menetas dalam hitungan hari atau bahkan minggu tergantung kondisi air tersebut. Telur juga dapat bertahan lama dalam cuaca kering, mempertahankan viabilitas selama berbulan-bulan, memungkinkannya untuk bertahan di musim dingin dengan kondisi iklim yang sangat ekstrem.
Ilustrasi Anak Demam pada Malam Hari Foto: Shutterstock
Selama nyamuk masih menjadi larva, mereka akan hidup di air dengan menggantungkan dirinya di permukaan. Larva akan melalui empat tahap perubahan, pada tahap terakhir, larva akan berkembang menjadi pupa, yang kemudian berubah menjadi nyamuk dewasa dan terbang.
ADVERTISEMENT
Nyamuk Aedes muncul pada siang hari, dengan aktivitas puncak berlangsung pada pagi dan sore hari. Kendati begitu, mereka juga bisa muncul pada malam hari, ketika ia merasa lapar. Hewan ini gemar menghisap darah manusia, bahkan gigitannya bisa berlangsung berkali-kali sampai ia kenyang.
Aedes lebih banyak berkeliaran di luar ruangan, meski ada juga yang hidup berdekatan dengan manusia, seperti di dalam rumah atau kamar mandi.
Berperan dalam penyebaran penyakit
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, nyamuk Aedes berperan dalam penyebaran penyakit pada manusia, di antaranya adalah demam berdarah, demam chikungunya, dan demam zika.
Proses penyebaran virus ini bisa terjadi saat nyamuk Aedes mendapat virus setelah menggigit korban yang sudah terinfeksi virus dengue. Virus dengue yang menjadi penyebab demam berdarah itu kemudian berada di dalam kelenjar ludah nyamuk, dan jika nyamuk menggigit orang lain, maka terjadilah penularan. Virus dapat beredar dalam darah manusia selama 2 hingga 7 hari.
ADVERTISEMENT
Selain menularkan lewat gigitan, nyamuk Aedes aegypti juga menularkan virus dengue secara transovarial atau turun temurun. Dalam artian, jika induk nyamuk telah terinfeksi virus dengue, maka anak-anak atau turunannya berpotensi terpapar virus yang sama.
Jadi, ada baiknya kamu waspada jika menemukan nyamuk ini berkeliaran di sekitar rumahmu, terlebih saat musim hujan. Agar kamu terhindar dari gigitan Aedes aegypti, kamu mungkin perlu membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Kamu juga bisa menggunakan lotion anti-nyamuk dan menggunakan obat nyamuk bentuk semprot atau bakar sebagai bagian dari pencegahan.